Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pelaku Penyelundupan Komodo Ditetapkan Jadi Tersangka, 2 Orang Masih Berstatus Saksi

Kompas.com - 02/11/2023, 17:56 WIB
Nansianus Taris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat dari enam pelaku penyelundupan anak Komodo dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, telah ditetapkan sebagai tersangka. Dua lainnya masih berstatus saksi.

Wakapolres Manggarai Barat, Kompol Budi Guna Putra, mengungkapkan pihaknya berhasil menangkap 6 pelaku pada 30-31 Oktober 2023.

"Dari 6 pelaku, 4 telah ditetapkan tersangka. Dua orang lainnya masih dalam status saksi," jelas Budi kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Keempat tersangka itu berinisial H asal Bali dan I, A, M. H merupakan pelaku utama, A, M sebagai penangkap Komodo dan I penghubung antara pembeli dan penangkap.

Baca juga: Pelaku Sudah 5 Kali Menjual Komodo dengan Harga Rp 28 Juta Per Ekor

Ia menjelaskan, para pelaku penyelundupan anak komodo dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Para pelaku diancam dengan hukuman hingga 5 tahun penjara," ujarnya.

Pihaknya pun berkomiten akan mengusut tuntas sindikat penyelendupan Komodo keluar daerah itu.

Sebelumnya, tim gabungan di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, berhasil mengagalkan upaya penyelundupan satu ekor anak komodo, pada Senin (30/10/2023).

Adapun komodo yang hendak diselundupkan itu masih berukuran kecil. Terduga pelaku membungkus anak komodo dengan kaos kaki dan menyimpannya dalam sebuah tas ransel.

Beruntung, seorang sopir truk yang hendak berangkat ke Bima melalui pelabuhan ASDP Labuan Bajo, mencurigai tas seorang penumpang yang dititipkan kepadanya.

Baca juga: Motif 6 Warga Pulau Rinca Selundupkan Komodo, Diiming-iming Uang Rp 2 Juta

Sopir truk merasa curiga, sebab isi dalam tas ransel tersebut terus bergerak.

Penanggung jawab Badan Karantina Pertanian wilayah kerja Labuan Bajo, Omi Warsih, menjelaskan, kronologi terbongkarnya upaya penyelundupan anak komodo itu.

Menurut dia, ada seorang penumpang yang menitipkan barangnya ke sopir truk untuk dikirim ke Bima.

"Sopir truk curiga karena tas yang dititipkan ini gerak-gerak. Akhirnya dibuka. Saat dibuka ternyata isinya anak komodo," jelas Omi kepada wartawan Selasa siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com