KOMPAS.com - Santri berinisial RWA (15) mengakhiri hidupnya bunuh diri di toilet salah satu pondok pesantrendi Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).
RWA pertama kali ditemukan oleh teman-temannya dalam kondisi tak bernyawa dengan leher terikat tali di tolet, sekitar pukul 06.00 Wita, Minggu (29/10/2023).
Kapolsek Baranti Polres Sidrap, AKP Mursalim mengatakan, sebelum ditemukan tewas, seorang santri lain sempat melihat RWA menulis sebuah surat di dalam kamar, pada Minggu malam.
"Surat itu kemudian diberikan ke santri AS. RWA bilang ke AS kalau suratnya jangan dibuka sebelum esok hari," tuturnya.
AKP Mursalim juga mengatakan, kalau RWA sempat berpesan ke temannya yang lain yakni YL agar memberitahu saksi HI untuk tidak mencarinya.
Baca juga: Santri di Sidrap Tewas Bunuh Diri di Toilet Ponpes, Sempat Tulis Surat Wasiat
"Saksi HI ini sempat was-was setelah diberitahu seperti itu, sehingga memanggil temannya inisial AR untuk menemani mencari RWA. Namun, korban tidak ditemukan," ujarnya.
Saksi HI mengaku gelisah karena tidak menemukan RWA, kemudian bertanya ke AS perihal surat tersebut. AS kemudian memberikan surat itu ke HI.
"Saksi HI ini membaca surat tersebut. Isi suratnya berbahasa Bugis "Meka lao bundir okko WC. Ajana musappaka. Bajapi Mulao WC ke dua" (Saya mau bunuh diri di WC. Jangan cari saya. Besok saja kamu pergi WC ke dua)," tuturnya.
Setelah membaca itu, saksi HI dan temannya AR kembali mencari korban ke WC. Namun, RWA tak ditemukan.
Keesokan harinya atau Senin (30/10/2023) pukul 06.00 Wita, saksi HI pergi ke WC untuk buang air dan bertemu santri FI yang sedang mengetuk-ngetuk pintu WC yang terkunci dari dalam.
Tidak lama, datang santri lainnya yakni MA, dia melihat ada orang masuk WC saat subuh dan belum keluar-keluar.
"Saksi HI mengaku memanggil temannya AR untuk mengambil senter. Setelah itu, mereka memanjat untuk mengecek WC tersebut. Dari situ, mereka melihat ada RWA sudah terbaring di dalam WC," ungkapnya.
Saksi HI dan santri lainnya langsung mendobrak pintu WC.
Baca juga: Puluhan Santri di Batang Diduga Keracunan Bakteri E Coli, Dibawa ke RS dan Puskesmas
"Setelah pintu terbuka, saksi HI dan teman lainnya melihat RWA sudah terbujur kaku dan leher terikat tali plastik," ujarnya.
Atas peristiwa itu, saksi HI dan santri lainnya melaporkan hal ini ke guru pondok pesantren.