Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diguyur Hujan, 17 Wilayah di Semarang Masih Kekurangan Air Bersih

Kompas.com - 27/10/2023, 09:36 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), masih ada 17 wilayah di 10 kelurahan yang masih membutuhkan bantuan air bersih.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira menjelaskan, 10 kelurahan yang membutuhkan bantuan air bersih di antaranya Kelurahan Bringin empat titik, Wonosari tiga titik, dan Gondoriyo, Jabungan.

Selain itu juga ada Rowosari, Cepoko, Gedawang, Wonoplumbon, dan Meteseh yang masing-masing satu titik.

Baca juga: RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Kekurangan Air Bersih, Keluarga Pasien Antre di Toilet ICU

"Jumlah titik kekeringan saat ini bertambah, di Gondoriyo dan Wonosari, Ngaliyan dan Cepoko Gunungpati saat ini membutuhkan air bersih," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (27/10/2023).

Menurutnya, jumlah kebutuhan per titik juga berbeda tergantung kebutuhan dan jumlah warga yang terdampak. Paling banyak lanjut dia, ada di RT 02 RW 02 Kelurahan Kedungpane, Ngaliyan yang membutuhkan dua tangki air per hari.

"Jumlah dropping berbeda-beda tergantung kebutuhan. Tapi saat ini sudah mulai ada hujan, mudah-mudahan wilayah terdampak kekeringan sudah berkurang," jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono menambahkan, saat ini Pemerintah Kota Semarang sudah menyiapkan anggaran bantuan tak terduga (BTT) untuk ketersediaan air bersih.

"Total Rp 114 juta yang dikelola BPBD Kota Semarang," imbuh dia.

Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan air bersih di tengah musim kemarau di wilayah-wilayah rawan. Meski saat ini sudah beberapa kali turun hujan, Pemkot Semarang tetap menyediakan pasokan air bersih sebanyak 570 tangki dari dana BTT tersebut.

Baca juga: Daerah yang Kekurangan Air Bersih di Semarang Meluas, tetapi Dana untuk Bantuan Sudah Habis

"Sudah tersedia dana BTT sebesar Rp 114 juta, untuk pemberian air bersih di wilayah yang terdampak kekeringan. Bagi warga yang membutuhkan, melalui RT atau RW bisa mengajukan ke kami," kata Endro.

Endro mengakui, penyaluran air bersih dari anggaran BTT hingga sampai sekarang belum terserap semuanya, karena bantuan dari corporate social responsibility (CSR) dari pihak swasta dan BUMN juga terus mengalir.

"Untungnya, kalau berbicara di luar BTT masih ada CSR yang terus rutin bisa mem-back up kebutuhan air bersih yang ada di Kota Semarang. Ada PMI, Pertamina, PLN, Indonesia Power, Hino Dutro, Gesit," katanya.

Baca juga: Diduga Kekurangan Air di Hutan, Seekor Anak Anoa Dataran Tinggi Tersesat di Kebun Warga

Pihaknya menyatakan, apabila dana BTT masih tersisa akan diserahkan kembali ke pemerintah, dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

"Kami optimistis sampai akhir tahun, selama masih kekeringan masyarakat jangan khawatir penyediaan air bersih. Kami dari ketersediaan anggaran pun sudah siap," katanya.

Warga Kedungpane Semarang, Jawa Tengah mencari sumber air di sendang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com