Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Gelontorkan Anggaran Rp 1,9 Miliar untuk 12.000 Warga Miskin Ekstrem di Bima

Kompas.com - 20/10/2023, 16:55 WIB
Syarifudin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bima, NTB, mengalokasikan anggaran hingga miliaran rupiah untuk membantu warga miskin ekstrem yang terdampak kenaikan harga beras.

Diketahui, hingga saat ini harga beras di Kota Bima masih tinggi. Untuk beras kelas medium dan premium kini mencapai Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Menghadapi lonjakan harga beras yang tak terkendali ini, Pemkot Bima melalui dinas Sosial mengambil langkah membantu warga yang terdampak dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 1,9 miliar dari APBD 2023.

Anggaran ini akan digulirkan dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada kelompok masyarakat dalam rangka menekan inflasi daerah. 

Baca juga: 3,7 Juta Warga Jateng Masih Berada di Garis Kemiskinan, 1,9 Persen Tergolong Miskin Ekstrem

"Saat ini harga beras naik, untuk itu Pemkot Bima alokasikan dana Rp 1,9 milir melalui APBD."

"Kami akan salurkan berupa bantuan langsung tunai untuk dapat membantu warga miskin yang terdampak tingginya harga bahan pokok saat ini," kata Kabid Penanganan Fakir Miskin dan Kelembagaan Sosial pada Dinsos Kota Bima, Syahrimudin kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Ia menjelaskan, bantuan sosial tersebut diberikan kepada 12.000 warga dengan kategori miskin ekstrem. Adapun sasaran bantuan meliputi para lanjut usia, distabilitas, dan anak-anak yatim piatu.

"Totalnya ada 12 ribuan kelompok penerima manfaat, dengan jatah satu bulan yakni Rp 150.000 per KPM," tuturnya

Syarimudin mengatakan, bantua yang bersumber alokasi APBD ini akan segera digulirkan.

 

Namun penerima bantuan ini tidak boleh sama dengan penerima bantuan pusat seperti PKH dan BPNT yang bersumber dari Kementerian Sosial RI.

Baca juga: Cerita Warga Miskin Ekstrem di Sumbawa: Anak Putus Sekolah, Pinjam Tanah untuk Bangun Rumah

 

"Ini penting untuk diketahui bersama guna menghindari bantuan jatuh pada orang yang sama alias penerima bantuan ganda. Yang dapat bantuan PKH, BPNT tidak dapat lagi menerima BLT Daerah," ujarnya.

 

Ia juga menjelaskan bahwa data calon penerima BLT ini sudah tercover dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) melalui verifikasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dengan formulir yang mencakup banyak kriteria. 

 

"Datanya memang dari situ semua, kemudian selanjutnya kami proses guna mendapatkan bantuan," tuturnya.

 

Dengan bantuan ini diharapkan dampaknya bisa meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan inflasi saat ini.

 

"Harapannya tidak hanya disalurkan dan diterima oleh KPM, tetapi juga bisa dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com