PURBALINGGA, KOMPAS.com - Ada kisah menarik dari orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan di alam bebas.
Para penyintas itu dapat lolos dari maut karena berhasil menghubungi regu penyelamat di waktu yang tepat.
Mereka yang berhasil selamat itu menceritakan kembali bagaimana sinyal internet seluler dapat menjelma malaikat penolong yang tiba-tiba menghampiri di puncak gunung tinggi hingga di tengah samudera.
Cerita pertama datang dari Sony Nurdisyah (25), warga Kampung Kramat, Desa Samudra Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Ribuan Pendaki akan Bentangkan Bendera Merah Putih di Puncak Slamet
Sony mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah, pada 13 Maret 2022 silam.
Koordinator Lapangan SAR Gunung Slamet, Tohani mengatakan, Sony tergelincir dan jatuh di kawasan batu merah puncak Slamet sekitar pukul 08.30 WIB.
Sony terjebak di dasar jurang dengan luka benturan di sekujur tubuh hingga kepala.
“Teman-teman korban tidak dapat berbuat banyak karena medan yang terjal dan sulit dijangkau. Beruntung di kawasan puncak ada sinyal, jadi mereka bisa kontak biro perjalanan lalu diteruskan ke basecamp,” kata Tohani, saat dihubungi belum lama ini.
Berkat sinyal penyelamat dari puncak Slamet, Tohani bisa menerima laporan lengkap pada pukul 09.00 WIB.
Tanpa berlama-lama, regu penyelamat langsung diberangkatkan menuju lokasi.
“Tim pertama berangkat pukul 09.15 WIB dan sampai di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Kami langsung berikan pertolongan darurat, korban ternyata mengalami luka sobek di dahi dan cedera di kaki,” ujar dia.
Sembilan puluh menit kemudian, tim kedua sudah tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi korban.
Tim SAR akhirnya berhasil membawa Sony turun dengan selamat di basecamp Bambangan pada pukul 20.30 WIB.
“Untung informasinya cepat, jadi Tim SAR bisa langsung bergerak dan korban bisa segera diselamatkan,” ujar Tohani.