KUPANG, KOMPAS.com - Daniel Maroking (78) warga Desa Moram, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas tersangkut akar pohon bakau.
Jenazah Daniel, ditemukan pertama kali oleh JM (13) pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah itu.
Baca juga: Temuan Mayat Pegawai Teknisi BPK Papua Barat, Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi
"Ditemukan kemarin pagi sekitar pukul 08.00 Wita di di hutan bakau, Desa Pailelang, Kecamatan Alor Barat Daya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Alor Inspektur Yames Jems Mbau, kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023) pagi.
Jems menuturkan, penemuan mayat itu berawal saat JM dan empat rekannya hendak pergi memancing ikan di Pantai Kolam Buaya.
Tiba di pantai, mereka mencari umpan berupa cacing di pinggir pohon bakau.
Saat mencari cacing, JM melihat sosok orang dewasa sedang telungkup di akar bakau. Dia sempat terkejut dan langsung berteriak.
"Mereka melaporkan hal itu ke Ketua RT dan RW setempat dan selanjutnya ke anggota kita," kata Jems.
Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Parkir Bandara Ngurah Rai Bali
Anggota Polres Alor yang menerima informasi itu, mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah Daniel ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Alor.
Dari hasil pemeriksaaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan fisik.
Informasi dari pihak keluarga lanjut Jems, menyebutkan Daniel meninggalkan rumah tanpa kabar sejak Kamis (12/10/2023) dan tidak kembali hingga jenazahnya ditemukan.
Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Indramayu, Tangan Terikat dan Kepala Luka
"Keluarga sudah melakukan pencarian sampai ke kampung lama namun tidak ditemukan," ungkap dia.
Informasi dari keluarga lanjut dia, Daniel mengalami gangguan jiwa sekitar dua tahun yakni 2021-2023.
Keluarga telah menerima kematian Daniel sebagai musibah dan menolak otopsi.
"Pihak keluarga yang diwakili oleh keponakannya bernama Markus Maroking, membuat surat pernyataan dan berita acara penolakan otopsi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.