SURABAYA, KOMPAS.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Gunung Lawu dinyatakan padam.
Kegiatan pemadaman melalui udara atau water bombing dihentikan setelah 11 hari beroperasi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim Gatot Subroto mengatakan, kegiatan pemadaman Karhutla dengan water bombing dihentikan sejak Jumat (13/10/2023) kemarin.
Baca juga: Fokus Water Bombing, Pemadaman Manual Kebakaran Gunung Lawu di Karanganyar Dihentikan
"Setelah kita menerima laporan tidak adanya titik api di wilayah Gunung Lawu baik di wilayah Kabupaten Ngawi, Magetan maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pemadaman water bombing resmi dihentikan," kata Gatot, saat dikonfirmasi, pada Sabtu (14/10/2023).
Selama 11 hari dilakukan water bombing di 3 kabupaten, tercatat 215 kali dilakukan pengambilan air dari Telaga Sarangan Magetan dengan rotal 215.000 liter air.
Sementara, total area terdampak Karhutla Gunung Lawu hingga Jumat (13/10/2023) mencapai 2.185 hektar, meliputi wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektate, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektare.
"Daerah paling luas terbakar di wilayah Kabupaten Ngawi yakni 1.300 hektare," ujar dia.
Meski water bombing dihentikan, namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat tetap dilakukan dengan fokus kegiatan pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali.
Baca juga: Lahan di Gunung Lawu Terbakar, Umat Hindu Candi Cetho Karanganyar Gelar Doa Bersama
Tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan akan melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit pohon yang terbakar.
"Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang saat musim penghujan tiba," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.