Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kemarau, Petani Desa di Boyolali Tak Bisa Tanam Padi karena Sawah Kering

Kompas.com - 06/10/2023, 12:52 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


BOYOLALI, KOMPAS.com - Sejak Juli 2023, sebagian petani di Desa Troboso, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tidak bisa menanam padi karena sawahnya kering akibat kemarau panjang. 

"Bulan tujuh (Juli) itu proses pertanian di sini sudah tidak bisa apa-apa. Tanaman-tanaman sudah tidak bisa hidup. Jadi sudah tidak bisa menghasilkan karena kekurangan air," kata Mulyono (73) kepada Kompas.com di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Embung Sebligo Kering Kerontang, Petani Durian Kesulitan Air

Biasanya warga memanfaatkan air dari Embung Troboso sebagai irigasi lahan pertanian.

Tetapi, sejak kemarau embung tadah hujan yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo airnya menyusut.

Bahkan, sisa air embung tersebut sudah tidak bisa lagi dialirkan ke lahan pertanian. Kecuali dipompa dengan menggunakan mesin diesel.

Karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar minyak, mereka memilih membuat sumur dalam sebagai sumber pengairan lahan pertanian.

"Sekarang ada sumur dalam. Jadi untuk (lahan pertanian) sekitar sini pada tanam padi yang kedua masih bisa panen. Tapi lainnya sudah tidak bisa (ditanami padi)," terang dia.

Pola tanam yang dilakukan petani Desa Trosobo hanya tiga kali tanam selama setahun, yaitu padi-padi-jagung atau jagung-padi-padi. Hal ini disesuaikan dengan kondisi tanah.

"Jadi melihat lokasinya. Kalau lahannya (dataran tinggi) jagung-padi. Tapi kalau lahannya (datar) padi-padi," ungkap Mulyono.

Baca juga: Kemarau Panjang, Pemkab Banyuwangi Minta Petani Hemat Air dan Lapor jika Kekurangan

Petani lainnya, Darso (69) mengatakan, tidak bisa tanam padi karena kekurangan air. Sehingga lahan pertanian miliknya dibiarkan bero.

"Tidak bisa tanam (padi). Dua kali saya tanami yang sekali tidak bisa panen," kata dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali, Ahmad Gojali mengatakan, berdasarkan data embung yang telah dibangun di Boyolali ada 116 tempat.

Adapun rinciannya embung DPUPR ada 36, embung pertanian ada 67, embung pusat/BBWS ada 10, embung provinsi ada 1 dan CSR ada dua.

Sebagian besar embung yang dibangun tersebut difungsikan sebagai sumber irigasi lahan pertanian.

"Untuk musim kemarau memang berdampak yaitu adanya penyusutan (faktor penguapan air) khususnya embung yang sumber airnya dari tadah hujan," katanya.

Adapun embung tadah hujan tersebar di beberapa kecamatan di Boyolali.

"Untuk tadah hujan sebaran kecamatannya Musuk, Tamansari, Cepogo, Andong, Klego, Wonosamudro, Juwangi," terang Gojali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com