Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 13:23 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang terjadi tahun ini membuat petani dan warga di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Jawa Tengah kesusahan. Sebabnya Embung Sebligo kering kerontang.

Slamet Sudaryanto, Wakil Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) Lerep, mengungkapkan kekeringan di embung tersebut terjadi sejak sebulan lalu.

"Satu bulan ini sama sekali tidak ada airnya, sebelumnya debit air terus menurun. Kemudian karena kering, tidak ada air lagi di Embung Sebligo," jelasnya, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Jokowi Tak Resmikan Embung di Boyolali, Asih Kecewa Jauh-jauh Datang dari Cirebon

Slamet mengatakan embung seluas 40x60 meter tersebut dibuat pada 2017 dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Selain karena kekeringan, embung tidak ada airnya karena kebocoran. Banyak yang bocor embungnya," jelasnya.

"Karena itu, saat ini mumpung kering kita bersihkan embung sekalian. Titik-titik yang bocor ditambal, kemudian endapan lumpur juga dibersihkan, sehingga nanti saat air mengalir keadaan embung sudah bersih," kata Slamet.

Slamet mengungkapkan, Embung Sebligo selama ini mengandalkan sumber air dari Wangan Cenginging.

"Namun karena embung tidak ada air, sehingga air yang tersisa langsung dialirkan dengan pipa ke lahan pertanian," ujarnya.

Baca juga: Pertanian Masih Bergantung Hujan, Embung Raksasa Bakal Dibangun di Bandung Barat

"Banyak, banyak petani yang terdampak. Kalau luasan lahan pertanian, terutama petani durian yang menjadi andalan daerah Lerep, cukup banyak. Ini tanamannya terancam mati," kata Slamet.

Seorang petani durian, Muhlazin mengatakan, kekeringan saat ini terhitung sangat parah. "Petani tidak hanya gagal panen, tapi juga pohon durian banyak yang terancam mati," ujarnya.

"Karena memang tidak ada air. Pohon durian itu butuh setidaknya 20 liter per minggu, dengan keadaan saat ini maka asupannya kurang. Pohon durian saya ada 150-an batang, sehingga harus mencari sumber air yang lain," kata Muhlazin.

Menurut Muhlazin, saat ini harusnya pohon durian sudah mulai berbunga.

"Namun jangankan bunga, daun di pohon saja tidak ada. Pohon terancam mati karena tidak ada air," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Ungkap Pertemuan dengan Luhut di Singapura, Puan: Kami Sepakat Pemilu Dilakukan dengan Netral

Ungkap Pertemuan dengan Luhut di Singapura, Puan: Kami Sepakat Pemilu Dilakukan dengan Netral

Regional
Korsleting Charger Hp Meledak, Kos di Sumbawa Hangus Terbakar

Korsleting Charger Hp Meledak, Kos di Sumbawa Hangus Terbakar

Regional
Ongkos Joki CPNS di Lampung Rp 300 Juta, Tersangka Terima Rp 20 Juta

Ongkos Joki CPNS di Lampung Rp 300 Juta, Tersangka Terima Rp 20 Juta

Regional
Gunung Marapi Erupsi, Warga Agam Rasakan Getaran dan Tercium Bau Belerang

Gunung Marapi Erupsi, Warga Agam Rasakan Getaran dan Tercium Bau Belerang

Regional
Kesulitan Akses Layanan Publik, Penyandang Disabilitas di Sumbawa Dorong Infrastruktur Inklusif

Kesulitan Akses Layanan Publik, Penyandang Disabilitas di Sumbawa Dorong Infrastruktur Inklusif

Regional
Sehari Mendengar Keluhan Penyandang Disabilitas Aceh Utara...

Sehari Mendengar Keluhan Penyandang Disabilitas Aceh Utara...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com