BENGKULU, KOMPAS.com - Kiki Mariati (38) warga RT 13 Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu menggendong bayinya menggunakan jarik, tangan kirinya menenteng ember warna biru.
Kiki berada dalam antrean untuk mendapatkan air bersih, sesekali ia bercengkrama dengan anaknya yang masih berusia 1,5 tahun itu.
Kemarau melanda Bengkulu sejak tiga bulan terakhir. Jika beruntung, warga dapat mendapatkan air yang disedot meski bercampur pasir.
Namun tiga bulan ini, Kiki dan ratusan warga lain merasakan krisis air.
Baca juga: Dampak Kemarau, Harga Timun dan Wortel di Pasar Soreang Bandung Naik
"Tiga bulan kemarau kami tak ada air bersih. Mandi cuma sekali sudah beruntung, sementara untuk anak-anak tidak mandi hanya dilap-lap saja," ujar Kiki pada Kompas.com, Rabu (4/10/2023).
Selama tiga bulan Kiki bersama keluarga membeli air galon seharga Rp 5 ribu untuk minum, cuci, dan memasak. Satu galon bertahan untuk tiga hari.
"Penggunaan air minum dihemat-hemat," tambahnya.
Kiki dan ratusan warga lainnya beruntung saat Polda Bengkulu membagikan 5.000 liter air gratis.
Dari bantuan air itu, Kiki mendapatkan jatah 100 liter air yang ia tempatkan ke dalam ember dan jeriken.
"Ini bisa bertahan untuk beberapa hari ke depan untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Sementara Murti, ibu rumah tangga lain membenarkan apa yang dikeluhkan Kiki. Menurut Murti, ia memiliki sumur sedalam lima meter saat ini kondisi airnya kering. Dalam sehari sumurnya tak cukup memenuhi bak mandinya ukuran 1,5 X 1,5 meter.
"Airnya tak pernah penuh untuk isi bak mandi. Sehari hanya bisa memenuhi seperempat bak mandi, airnya bercampur pasir," keluh Murti.
Ia juga mengaku khawatir apabila sumurnya didalamkan maka akan bercampur air laut.
"Kalau sumur digali untuk didalami lagi sudah tak bisa karena air laut pasti masuk," ungkapnya.
Nasib Murti sama dengan Kiki keluarganya terpaksa mengirit air dengan mandi hanya sekali. Sementara untuk air minum, warga terpaksa membeli air galon.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.