Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh soal Emas di Pantai Buhu Jaya, Kades Sebut Ada Warga yang Dapat 8 Gram

Kompas.com - 20/09/2023, 15:19 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Ratusan orang masih bertahan di Pantai Buhu Jaya, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, untuk mencari emas. Mereka yakin akan mendapatkan emas di antara butiran pasir. 

Dengan alat sederhana, mereka mengais pasir pantai, lalu menggoyangkannya bersama air sambil memasang mata lekat-lekat untuk memastikan keberadaan butiran lembut emas di antara pasir.

Sebagian warga juga menggunakan mesin penyedot pasir dan mengalirkan ke wadah yang dimiringkan. Air mengalir ke bagian bawah membawa butiran pasir, mengurai kandungan material di dalamnya.

Baca juga: Warga Serbu Pantai Buhu Jaya Gorontalo Setelah Nelayan Temukan Butiran Emas

Ratusan warga yang mengharap butiran emas ini tidak hanya dari Desa Buhu Jaya. Mereka juga berasal dari desa tetangga. Bahkan, ada yang berasal dari Kota Gorontalo.

"Semua datang ke pantai ini, mengharap ada emas yang dapat dikumpulkan dari pasir pantai," kata  Guntur Ibrahim, Ayahanda (sebutan kepala desa di Gorontalo) Buhu Jaya, Rabu (20/9/2023).

Banyaknya orang yang datang menggali pasir untuk mencari emas ini didorong oleh cerita keberhasilan warga mendapatkan emas.

Guntur Ibrahim menyebut ada warga yang mendapat 1 hingga 2 gram emas dari hasil mendulang pasir di desanya. Bahkan, ada warga yang mendapatkan 8 gram.

Guntur Ibrahim menjelaskan, warga yang berhasil mendapatkan emas biasanya langsung mengganti alat kerja dengan mesin penyedot.

"Pantai kami biasa saja, sehari-hari dipakai menambatkan perahu nelayan. Bahkan, kami belum pernah mendengar cerita ada penyu bertelur," tutur Guntur Ibrahim.

Informasi mengenai kandungan butiran halus emas ini menjadi magnet kedatangan warga desa lainnya ke Buhu Jaya ini. Pantai sepanjang 500 meter ini menjadi harapan baru sejumlah warga untuk mengais rezeki.

Warga Buhu Jaya berjumlah 1.657 jiwa atau 577 kepala keluarga (KK). Sebagian warga desa Buhu Jaya ada yang menjadi penambang emas tradisional. Mereka biasa mendatangi daerah-daerah yang sudah dibuka untuk ditambang seperti di desa Karya Baru.

Baca juga: Seorang Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Tewas Tertimbun Longsor

"Mereka biasa melihat batuan yang mengandung emas, mereka tidak sulit mengetahuinya," ucap Guntur Ibrahim.

Selain itu, juga sebagian besar warga Buhu Jaya merupakan petani dan nelayan tradisional.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga desa beramai-ramai mendatangi pantai Desa Buhu Jaya setelah seorang nelayan setempat mendapatkan butiran emas di pasir pantai.

Kabar ditemukannya butiran halus emas ini cepat berhembus. Bahkan, ceritanya semakin berkembang dengan narasi yang dibesar-besarkan. Akibatnya, warga dari luar daerah berbondong-bondong ikut mendulang emas di tepi pantai. Pendatang ini berasal dari luar Kabupaten Pohuwato, bahkan ada yang dari Sulawesi Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com