Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Desa di Sikka Berisiko Rawan Pangan akibat Kekeringan, Pemkab Siapkan Beras

Kompas.com - 15/09/2023, 10:02 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan ada empat desa di wilayah itu memiliki risiko rawan pangan akibat kekeringan.

Keempat desa itu, yakni Desa Natarmage dan Desa Matumoning di Kecamatan Waiblama, dan Desa Wairpaar dan Desa Watuomok di Kecamatan Talibura.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka Fransiskus Federikus mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG peluang curah hujan di wilayah itu sangat rendah yang berdampak pada ancaman kekeringan.

Baca juga: Kebakaran Lahan Pertanian di Sikka, Titik Api Tidak Lagi Terpantau

Oleh sebab itu pihaknya melakukan sejumlah langkah, di antaranya mengalokasikan 6.850 kilogram beras yang menjadi cadangan pangan pemerintah ke empat desa tersebut.

"Alokasi beras sesuai analisa sistem kewaspadaan pangan dan gizi bagi desa dengan tingkat risiko rawan pangan tinggi. Dalam minggu ini akan didistribusikan," ujar Fransiskus dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).


Ia juga mendorong masyarakat untuk memiliki cadangan pangan, seperti lumbung pangan.

Hal itu dapat diwujudkan melalui pembinaan dan pendampingan agar masyarakat bisa menyisihkan sebagian hasil panen untuk disimpan sebagai lumbung atau cadangan pangan saat ada ancaman kekeringan.

Baca juga: Atasi Kekeringan di 16 Wilayah, BPBD Jabar Bakal Modifikasi Cuaca

Kepala Stasiun Meteorologi Frans Seda Maumere Ota Welly Jenny Thalo berharap agar pemerintah menyalurkan bantuan pangan kepada daerah yang memiliki tingkat risiko kerawanan pangan tinggi.

Selain itu melakukan langkah-langkah yang adaptif kepada daerah dengan potensi mengalami curah hujan rendah.

Dia juga berharap adanya pengolahan lahan yang lebih ramah lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com