Sebanyak 2.133 Jiwa di 5 Kecamatan Kabupaten Bone Bolango Terdampak Kekeringan

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 608 kepala keluarga, atau 2.133 jiwa warga terdampak kekeringan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Jumlah ini merupakan hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango selama 2 hari pada 28-30 Agustus 2023 yang berada di 5 kecamatan, yaitu Tilongkabila, Botupingge, Bulango Utara, Bulango Timur, dan Suwawa Selatan.

Baca juga: Kekeringan, 1.626 Warga Dua Desa di Boalemo Kekurangan Bahan Pangan dan Air Bersih

Di Tilongkabila, kekeringan mendera masyarakat di Desa Lonuo sebanyak 138 kepala keluarga atau 400 jiwa, di Kecamatan Botupingge terdapat di 4 desa, yaitu Luwohu sebanyak 41 kepala keluarga atau 181 jiwa, desa Buata 60 kepala keluarga atau 180 jiwa, desa Panggulo 100 kepala keluarga atau 417 jiwa dan di Desa Tanah Putih sebanyak 40 kepala keluarga atau 182 jiwa.

Di kecamatan Bulango Utara kekeringan melanda Desa Suka Damai sebanyak 100 kepala keluarga atau 385 jiwa. Di Bulango Timur di Desa Bulotalangi Timur sebanyak 35 kepala keluarga atau 105 jiwa dan di Suwawa Selatan terdapat di Desa Libungo dengan jumlah warga terdampak kekeringan sebanyak 94 keluarga atau 283 jiwa.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan camat dan kepala desa, PDAM, PMI, BPBD Provinsi Gorontalo, Balai Sarana Prasarana Provinsi Gorontalo untuk mengantisipasi kekeringan dan distribusi air bersih,” kata Achril Yoan Babyonggo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bone Bolango, Jumat (8/9/2023).

Menurut Achril Yoan Babyonggo, upaya memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat terus dilakukan sejak akhir Agustus.

Di Desa Lonuo, Palang Merah Indonesia (PMI) Bone Bolango menditribusikan air bersih sejak 30 Agustus 2023. Bantuan air bersih juga berasal dari Pemerintah Kota Gorontalo.

Selain itu, BPBD Bone Bolango juga melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran, meminta masyarakat untuk bijak menggunakan air bersih, dan mendistribusikan air bersih ke setiap keluarga yang kekurangan air.

“Kami meminta warga yang menyediakan wadah penampungan air agar saat mobil tanki datang sudah siap menyalurkan,” ujar Achril Y Babyonggo.

Baca juga: Hari Pertama Gantikan Ganjar, Nana Sudjana Rapat soal Pemilu Damai dan Penanganan Kekeringan di Jateng