Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Kematian Massal Satwa Liar di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Gemparkan Warga Gorontalo

Kompas.com - 05/09/2023, 07:44 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Warga Kecamatan Pinogu dan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dikejutkan dengan kabar penemuan bangkai satwa liar dalam jumlah banyak yang terjadi kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).

Bahkan, kabar ini menyebutkan jumlahnya mencapai puluhan ekor dalam satu titik penemuan, termasuk bangkai monyet gorontalo, anoa dan babi rusa.

Menurut Bagus Tri Nugroho, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) I Balai TNBNW, kabar temuan bangkai babi hutan sudah beredar sejak pertengahan Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Ada Kematian Massal, Petani Ikan Keramba Waduk Saguling Kurangi Benih

“Merebaknya kabar ini berawal dari laporan warga Kecamatan Pinogu yang bernama Ramli Manopo pada pertengahan Agustus 2023 yang katanya mengetahui kematian puluhan satwa berupa babi hutan, anoa dan kera,” kata Bagus Tri Nugroho, Selasa (5/9/2023).

Bagus Tri Nugroho berkata, kabar kematian massal babi hutan ini tidak biasa, belum pernah peristiwa seperti ini terjadi di kawasan taman nasional sebelumnya. Namun ia juga mengakui adanya satu ekor babi hutan yang mati terdeteksi di kawasan Hungayono tempat peneluran Burung Maleo.

Bagus juga masih menyangsikan laporan seorang warga bernama Ramli Manopo, yang pertama kali menemukan bangkai menyebut adanya kematian anoa, babi rusa dan monyet gorontalo dalam jumlah yang besar.

Sampai saat ini, laporan penemuan bangkai satwa liar dalam jumlah besar belum bisa dipertanggungjawabkan.

“Informasinya berubah-ubah, awalnya menyebut puluhan ekor, namun saat diklarifikasi yang bersangkutan hanya menyebutkan titik lokasi temuan bau bangkai saja,” ujar Bagus Tri Nugroho.

Namun laporan warga ini sudah terlanjur menyebar, juga telah banyak beredar di media sosial. Dalam laporan ini disebutkan pada 15 Agustus 2023, sejumlah warga Desa Pinogu Permai, termasuk Ramli Manopo pergi mencari ikan di hulu sungai Bone bagian kanan, tepatnya di sungai Tolinggapoto yang menjadi anak Sungai Bone. Warga ini berencana menginap beberapa hari.

Baca juga: Hadapi Kematian Massal Burung, Meksiko Salahkah El Nino

Saat sudah menempuh perjalanan 20 km, Ramli Manopo dan temannya hendak istirahat makan siang di pinggiran sungai Tolinggapoto.

Namun mereka membatalkan karena terganggu bau busuk yang sangat menyengat. Mereka tidak jadi beristirahat dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke bagian hulu sungai, namun sepanjang sungai yang dilalui mereka masih menjumpai bau busuk yang menyengat.

Dalam laporannya, Ramli Manopo merasa penasaran dengan bau busuk yang ada di mana-mana, akhirnya mereka mencari sumber bau tersebut dan menemukan beberapa bangkai babi hutan, kera dan anoa.

Mereka merasa heran karena bangkai satwa tersebut tidak hanya di tepi sungai, mereka juga menemukan bangkai satwa liar ini jauh di bagian dalam hutan.

Karena sudah sore dan tidak mungkin lagi balik ke kampung, warga ini memutuskan untuk bermalam di tempat yang masih aman dari bau bangkai.  Paginya mereka memutuskan untuk kembali ke desa.

Untuk menindaklanjuti laporan warga ini tim respon cepat Balai TNBNW pada Senin (4/9/2023) telah melaporkan hasil pengecekan lapangan terkait satwa liar yang mati massal di bantaran sungai Tolinggapoto.

Baca juga: Kasus Covid-19 Nepal Melonjak 2.500 Persen Sebulan, PMI Khawatir Akan Ada Kematian Massal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com