Dari hasil pengecekan lapangan di bantaran sungai Tolinggapoto hingga muara sungai Moinito oleh tim respon cepat Balai TNBNW bersama masyarakat termasuk Ramli Manopo penemu pertama bangkai babi hutan, mereka tidak menemukan satwa yang mati massal.
Mereka hanya menemukan 1 ekor bangkai babi hutan di pinggiran sungai Tolinggapoto, tim ini juga yang langsung menimbun bangkai tersebut dengan peralatan seadanya.
Untuk mengetahui kejadian ini Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah menurunkan tim ke lapangan yang melibatkan dokter hewan.
“Kami sudah turun untuk mencari bangkai satwa yang mati di dalam taman nasional, kami menemukan 2 bangkai dan langsung mengambil sampel, sebenarnya ada informasi 4 bangkai,” kata Feny Rimporok salah seorang dokter hewan yang diterjunkan ke lapangan.
Feny Rimporok belum bisa menyebutkan dugaan penyebab kematian satwa liar ini. Ia meminta untuk menunggu hasil laboratorium yang saat ini tengah dilakukan.
Direncanakan sore ini, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik (KKHSDG) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Indra Exploitasia akan mengunjungi Gorontalo untuk membahas kejadian ini dengan pemerintah daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.