Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Undip Sebut jika Gerindra Tak Tambah Jumlah Koalisi, Deklarasi Anies-Muhaimin Tak Terjadi

Kompas.com - 04/09/2023, 06:28 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip), Fitriyah menyebut berawal dari lambatnya koalisi menentukan nama calon wakil presiden, kemudian muncul deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sehingga turut mengubah peta koalisi pilpres 2024.

Dosen Ilmu Pemerintahan Undip itu menilai, dari sisi jumlah partai, kedua koalisi Gerindra dan Nasdem telah cukup untuk mengusung Cawapres. Partai NasDem memiliki PKS dan Demokrat. Sedangkan Gerindra memiliki PKB.

“Tapi kan titik akhir tentang siapa cawapres itu tidak kunjung tiba. Sama kayak Gerindra dengan PKB dibangun koalisi dengan persiapan sudah di atas 40, tapi juga enggak diputuskan siapa yang akan berdampingan dengan Prabowo,” tutur Fitriyah melalui sambungan telepon, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: PKB Lumajang Mulai Pasang Baliho Anies dan Muhaimin

Lantaran PKB yang seakan tak diberi kepastian menjadi cawapres Prabowo, maka Cak Imin justru menerima pinangan menjadi cawapres dari koalisi lawan.

“Prabowo juga tidak menunjukkan kepastian itu. Bahkan menambah jumlah koalisi. Munculnya Golkar dan PAN itu memperlemah posisi PKB. Situasi ini yang akan menjadi titik temu antara Surya Paloh dengan Cak Imin,” lanjutnya.

Menurutnya, jika Gerindra tidak menambah partai dalam koalisi dan segera menetapkan politisi dari PKB untuk menjadi cawapres, maka PKB tidak akan berpindah koalisi.

“Kemudian ada PAN dan Golkar masuk, kan petanya berubah. Artinya Gerindra tidak lagi bergantung kepada PKB. Harapan jadi cawapres itu semakin lemah,” imbuhnya.

Hal ini tak ubahnya dengan koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat yang tidak segera memutuskan cawapres. Bila AHY sudah ditetapkan sebagai cawapres Anies, maka peta koalisi tidak akan berubah seperti yang terjadi saat ini.

Pihaknya menilai, partai Demokrat maupun PKB, itu sering menunjukkan sikap semacam tarik ulur dan saling mengancam tentang ketidakjelasan posisinya.

“Kemudian Surya Paloh melihat peluang, posisi Cak Imin yang mungkin tergeser dengan masuknya PAN dan Golkar, yang sementara satunya tidak menghendaki AHY. Makanya terjadi pertemuan antar-benang merah,” jelasnya.

Menurutnya, Surya Paloh merasa membutuhkan sosok pasangan Anies itu yang memiliki basis pendukung di daerah di luar Jabar. Yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sementara buntut deklarasi Anies-Cak Imin, Demokrat memilih keluar dari Koalisi Perubahan. Pasalnya dengan masuknya PKB ke koalisi itu, membuat posisi Demokrat tidak terlalu diuntungkan.

“Reaksi yang mereka take down baliho itu, itulah reaksi yang selama ini mereka sudah sering ungkapkan. Saya kira mungkin mereka mempertimbangkan akan bergabung dengan kaolisi lainnya. Koalisi kan masih cair ya,” tandasnya.

Baca juga: Manuver Anies-Muhaimin: Politik Memang Kejam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com