KUPANG, KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 7,1 terjadi di Laut Jawa atau sebelah utara Pulau Lombok pada Selasa (29/8/2023) pukul 2.55 WIB.
Gempa tersebut dirasakan oleh warga di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya kaget langsung lompat turun dari tempat tidur. Guncangannya keras," kata Sefnat Besie, warga Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Baca juga: Gempa M 7,4 Tanah Bumbu Terasa di Lombok, Warga Berhamburan Teringat Kejadian Tahun 2018
Setelah itu, lanjut Sefnat, dirinya langsung membangunkan istri dan anak-anaknya agar berjaga-gara jika ada gempa susulan.
Sefnat mengaku, guncangan gempa tersebut terasa sekitar tujuh detik lamanya.
Meski begitu, kata dia, bangunan rumahnya tidak rusak.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Tanah Bumbu Kalsel, Terasa hingga Kuta, Blitar, dan Bantul
Secara terpisah, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 03.55 Wita.
Episenter gempa, sebut dia, terletak pada koordinat 6,94 derajat lintang selatan dan 116,57 derajat bujur timur.
"Gempa ini berlokasi di laut pada jarak 163 kilometer arah timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTT), pada kedalaman 525 kilometer," kata Daryono, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).