KOMPAS.com - Ela Lastari (39) pekerja migran Indonesia yang hilang kontak di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan.
Ela berhasil melakukan komunikasi dengan kerabatnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat melalui sambungan telepon
Gun Gun Saepuloh (40), kerabat Ela mengatakan ibu anak dua itu dibantu salah satu anggota polisi di Riyadh untuk menelpon keluarga pada Kamis (15/6/2023).
Ela Lastari adalah warga Kampung Cikondang, Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca juga: 2 Versi Dugaan Motif Pembunuhan TKW Indramayu di Malaysia oleh Pacar Sahabatnya
Pada 14 Mei 2023, ia dinyatakan hilang kontak oleh keluarga. Anak kandung Ela, Anjani Pebriani (20) telah membuat laporan aduan ke Polres Garut.
Gun mengatakan, Ela ternyata tidak melarikan diri dari rumah majikan. Belakangan ia diketahui tetap berada di rumah, namun tak dizinkan berkomunikasi dengan siapa pun.
Sang majikan saat itu, menurutnya sempat berkomunikasi dengannya dengan meminta sejumlah tebusan untuk memulangkan Ela ke Tanah Air.
"Waktu itu minta Rp 80 juta, tapi ya dulu bingung uang dari mana, hingga akhirnya majikannya bilang bahwa Ela sudah kabur dari rumahnya," ungkap Gun Gun.
Kepada Gun, Ela bercerita majikannya sempat dihubungi kepolisian setempat. Ela pun ditemukan pihak kepolisian setempat pada Kamis, 17 Juni 2023.
Di ujung telepon, Ela sempat menangis saat memberitahu bahwa dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya selama dikurung.
Baca juga: TKW Asal Indramayu Dibunuh di Malaysia, Pelaku Pacar Sahabatnya
Ia tidak kuat untuk menceritakan yang ia alami selama proses pengurungan oleh majikan.
"Selama dikurung, mun didongeungkeun mah Gun. Ayeuna rek dibawa ka Dammam, nu penting bisa balik (selama dikurung kalau diceritakan mah Gun. Sekarang mau dibawa ke Dammam, yang penting bisa pulang)," ungkap Ela dengan isak tangis seperti ditirukan oleh Gun.
Setelah dibebaskan dan diserahkan ke polisi, Ela Lastari mendapat gajinya, tapi hanya dibayarkan tiga bulan dari delapan bulan dirinya bekarja.
"Hente teu kabur, abi di imah dikerem 3 bulan dikerem, ayeuna mah alhamdulillah, gaji dibikeun tapi teu kabeh, dibikeun na ukur tilu rebu. (Tidak kabur, saya ada di rumah, dikurung selama tiga bulan, sekarang alhamdulillah, gaji diberikan tapi tidak semua, diberikan cuma tiga ribu real)" jawab Ela.
Dalam percakapan yang penuh isak tangis itu, Ela Lastari meminta Gun Gun untuk memberitahukan sanak saudaranya di Garut bahwa kondisinya baik-baik saja.
Ia juga menyebut bahwa soal gaji yang hanya dibayarkan tiga bulan itu bukan masalah untuknya.
Baca juga: Cerita Id, TKW Asal Cianjur yang Dijebak Jadi PSK di Dubai, Kini Pulang ke Tanah Air
Dalam percakapan yang penuh isak tangis itu, Ela Lastari meminta Gun Gun untuk memberitahukan sanak saudaranya di Garut bahwa kondisinya baik-baik saja.
Selain itu ia mengatakan tak masalah jika gaji yang diterima hanya tiga bulan.
"Bejakeun ka kabehan dulur, alhamdulilah Ela ayeuna ker diproses, Ela minta balik, masalah gaji teu dimasalahkeun, nu penting balik (Beritahukan ke semua keluarga, Alhamdulillah Ela sekarang lagi diproses, Ela minta pulang, masalah gaji tidak dimasalahkan yang penting pulang)," ungkap Ela kepada Gun.
Sementara itu anak Ela, Anjani mengatakan sudah mendengar rekaman suara sang ibu saat pertama kali kontak kerabatnya di Tanah Air.
"Rasanya ngemplong hati ini. Alhamdulillah Mamah ada kabar lagi dan katanya kondisinya baik-baik saja," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (17/6/2023).
Ia mengaku sudah tidak bisa menahan rindu untuk bertemu dengan sang ibu. Apalagi saat mendengar rintihan tangis dari rekaman telepon ibunya.
"Sudah kangen, mendengar cerita dikurung katanya oleh majikannya perasaan saya sedih," ungkapnya.
Baca juga: TKW Asal Cianjur Dijadikan PSK di Dubai, Kepala BP2MI: Mafia TPPO Masih Diburu