KOMPAS.com - Tiyem (55) mengaku sedih bercampur marah ketika tau anaknya, ND (22) menjadi korban pembunuhan saat bekerja di Malaysia.
ND adalah warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sidang, Indramayu, Jawa Barat. Ia ditemukan tewas di kamar mesnya dengan delapan luka tusuk di tubuhnya.
Pelaku penusukan adalah R, pacar dari sahabat korban. Pembunuhan terjadi pada Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 01.00 waktu Malaysia.
Tiyem mengaku tak bisa memaafkan pelaku dan ingin pelaku dihukum seberat-beratnya serta mendapatkan hukuman setimpal.
"Anak kita dipateni, bocah kuen gah kudu mati, pengene kita kuh (Anak saya dibunuh, pelaku juga harus mati, saya ingin seperti itu)," ujar Tiyem menggunakan bahasa Indramayu meluapkan emosinya saat ditemui di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: 2 Versi Dugaan Motif Pembunuhan TKW Indramayu di Malaysia oleh Pacar Sahabatnya
Tiyem mengatakan tak bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami putrinya saat ditusuk berulang kali oleh pelaku.
Padahal selama ini, ia tidak pernah memukul anaknya.
Tiyem mengaku sangat menyayangi anaknya, apalagi ND adalah anak yatim. Ayahnya meninggal saat ND masih berusia 4 tahun.
Jenazah ND sudah dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu (16/8/2023) malam. Tiyem ikut menjemput jenazah anaknya di bandara hingga dibawa ke rumah duka.
Namun Tiyem mengaku tak tega melihat wajah anak bungsunya yang tewas dibunuh dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Harus dihukum seberat-beratnya," ujar dia.
Baca juga: TKW Asal Indramayu Dibunuh di Malaysia, Pelaku Pacar Sahabatnya
Kakak ipar korban, Miftahudin (41), menceritakan kronologi sebelum kejadian nahas tersebut.
Menurut keterangan dari rekan korban, pada malam itu, ND baru selesai bekerja dan pulang ke kamar mesnya sekitar pukul 8 malam.
Di dalam kamar itu, korban hanya seorang diri.
"ND waktu itu kaget ada laki-laki di kamarnya malam-malam," ujar dia.