Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Desa di Perbatasan Bengkulu-Jambi, Warga Harus Jalan 12 Km demi Dapat Sinyal

Kompas.com - 17/08/2023, 06:02 WIB
Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Pembangunan jaringan internet di Indonesia masih belum merata meski Indonesia sudah 78 tahun merdeka.

Desa Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi, yang terletak di daerah perbatasan dengan Provinsi Bengkulu, belum merasakan kemudahan mendapatkan sinyal.

Baca juga: Merayakan Hari Merdeka Indonesia dalam Ketimpangan

Sebanyak 535 orang di desa yang terletak di pinggir hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu belum bisa mengakses informasi di dunia maya dalam waktu yang cepat.

Selama ini, warga yang ingin mengakses internet harus menempuh perjalanan mendaki bukit sejauh 12 kilometer agar dapat menjangkau jaringan internet.

Baca juga: Diduga Jual Obat Ilegal, Warga di Muaro Jambi Tangkap WNA China

Meski demikian, nama desa ini harum di mata dunia karena berhasil menjaga kelestarian hutan adat Kara Jayo Tuo seluas 310 hektar.

Bahkan, artis KPop BTS, warga Norwegia, dan artis di Tanah Air telah mengasuh pohon di hutan adat untuk membantu warga berdaya secara ekonomi.

ilustrasi proses terbentuknya danau.iStockphoto/pwmotion ilustrasi proses terbentuknya danau.

Masyarakat sudah mengembangkan pengolahan kopi, dari biji ke bubuk dengan kemampuan produksi 300 kilogram per hari di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kopi Serampas.

Potensi wisata selain hutan adat adalah air terjun dengan tinggi belasan meter, Danau Depati IV dengan panorama memukau, berkabut, dan seolah di atas awan.

Untuk menjangkau desa ini, bisa menggunakan mobil atau motor dengan jarak 10 jam dari Kota Jambi dan 3 jam dari Kota Bangko.

Baca juga: Sambut Kemerdekaan RI, Nelayan Surabaya Upacara di Tengah Laut

Berjuang dapatkan sinyal

Hidup tertinggal di daerah perbatasan membuat warga Desa Rantau Kermas terus berjuang untuk mendapatkan infrastruktur jaringan internet berupa base transceiver station (BTS) atau tower sinyal.

Selain kehilangan peluang untuk menjual produk Kopi Serampas karena tidak ada sinyal, mereka kesulitan memberikan kabar duka atau sakit ke kerabat yang jauh di perantauan.

"Kami harap pemerintah mendengar keluhan kami, yang mana sampai sekarang, belum ada sinyal. Dan jaringan internet sangat kami butuhkan," kata Sekretaris Desa Yudi Irmawan saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya.

Baca juga: Daftar Nama 76 Paskibraka yang Dikukuhkan Jokowi Jadi Pengibar Bendera di Istana Merdeka

Sudah hampir 30 tahun mereka berjuang untuk mendapatkan sinyal. Bahkan, pengajuan tower sinyal kembali dilakukan sejak dua tahun lalu.

Menurut Yudi, respons pemerintah cukup baik. Mereka langsung melakukan survei lokasi setelah pengajuan, tetapi sampai sekarang belum ada perkembangan.

"Kami berharap dibangun 1 BTS di desa kami agar kami bisa mendapatkan sinyal," kata Yudi.

Ilustrasi sinyal ponsel burukshutterstock Ilustrasi sinyal ponsel buruk

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Regional
Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com