Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang Panas, dalam 1 Bulan Terjadi 33 Kebakaran karena Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 03/08/2023, 16:05 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu penyebab angka kebakaran mengalami peningkatan setiap bulan. 

Data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, dalam satu bulan peristiwa kebakaran pada Juli 2023 mencapai 33 kejadian. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. 

 Baca juga: Kebakaran Pasar di Sungai Pinyuh, Puluhan Bangunan Ludes Dilalap Api

Kepala Damkar Kota Semarang Nurkholis membenarkan jika angka kebakaran semakin banyak. Hal itu disebabkan karena cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa bulan lalu.

"Pada Mei 2023 ada 15 kebakaran, Juni ada 25 kebakaran dan Juli ada 33 kebakaran," jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (3/8/2023). 

Dalam kurun waktu tiga bulan sejak Mei hingga Juli 2023 terdapat 2 korban jiwa yang meninggal dunia akibat kebakaran dan satu warga mengalami luka berat. 

"Sebab kebakaran didominasi oleh kompor. Ada 9 kejadian yang disebabkan karena kompor," paparnya. 

Baca juga: Kebakaran di Ujung Runway Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Diduga akibat Orang Bakar Sampah

Untuk itu, dia mengingatkan warga Kota Semarang untuk waspada. Menurutnya fenomena El Nino akan membuat cuaca lebih panas dan berpotensi menyebabkan kebakaran. 

"Masyarakat harus waspada," paparnya.

Nurkholis juga meminta kepada warga untuk waspada terhadap instalasi listrik, terutama yang tidak sesuai dengan standar karena dapat rusak dan penyebabkan kebakaran. 

"Antisipasi juga tumpukan sampah dan ilalang yang mengering," imbuh dia.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com