BANGKA, KOMPAS.com - Tarif angkutan udara serta pembelian obat dengan resep tercatat sebagai penyumbang inflasi di Kepulauan Bangka Belitung.
Secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,29 persen (mtm) atau secara tahunan sebesar 1,83 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 114,95.
Inflasi bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, obat dengan resep, dan ikan kembung.
Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.
Baca juga: Dianggap Mampu Kendalikan Inflasi, Pemerintah Beri Insentif Fiskal untuk 33 Daerah
Sementara itu, Kota Tanjungpandan Belitung, mengalami inflasi bulanan 0,58 persen (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 2,69 persen (yoy) dengan IHK 120,42.
Inflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, ikan tongkol, dan ikan bulat. Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas bensin, beras, dan angkutan udara.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Faturachman mengatakan, inflasi gabungan dua kota di Bangka Belitung tetap terjaga pada level yang rendah yaitu sebesar 0,40 persen (mtm) atau 2,14 persen (yoy).
"Secara tahunan, angka inflasi Babel pada bulan Juli 2023 menempati peringkat ke-7 provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia.
Angka inflasi pada periode ini juga lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 2,81 persen (yoy), serta berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 3,08 persen (yoy)," kata Faturachman di Pangkalpinang, Kamis (3/8/2023).
Fatur merinci, tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,24 persen (ytd). Pencapaian inflasi di Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3+1 persen.
Baca juga: Kurangnya Pasokan Daging Ayam Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Bandung
Atas keberhasilan pengendalian inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menerima alokasi dana insentif fiskal kinerja tahun berjalan untuk kelompok kategori kinerja Rp10,3 miliar.
Dana itu bakal digunakan untuk memperkuat kemandirian daerah dalam menghadapi ancaman inflasi nasional dan juga ancaman resesi dunia.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bangka Tengah Cherlini mengatakan, dana insentif diperoleh dari penilaian kinerja periode Januari - Maret 2023.
Secara nasional pemerintah membuka tiga tahap penilaian pengendalian inflasi yakni Januari - Maret, April-Juni dan Jul-September.
"Yang menerima insentif adalah kabupaten/kota yang masuk 25 besar," ujar Cherlini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.