Daya Tampung Kurang, Pj Gubernur Babel Minta Disdik ke Jakarta Terkait Tambah Kelas

BANGKA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana menambah kuota satu rombongan belajar (Rombel) pada penerimaan siswa baru tahun ini.

Hal itu menyikapi aksi demonstrasi puluhan orangtua siswa SMP dari Koba, Bangka Tengah yang tidak lulus Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 SMA karena terbatasnya daya tampung.

Siswa terancam terlantar karena di daerah Koba yang merupakan ibu kota Kabupaten Bangka Tengah, tidak ada sekolah swasta. Saat ini hanya ada tiga sekolah negeri yang terdiri dari satu SMA dan dua SMK.

Selain itu, lembaga pendidikan yang lain berupa pondok pesantren.

Baca juga: Puluhan Orangtua Siswa SMP di Babel Demo karena Tak Tertampung Sekolah Negeri

Plh Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung Yunan Helmi mengatakan, dinas memiliki pilihan untuk membuka satu kelas tambahan di SMAN 1 Koba.

Saat ini gedung sekolah tersebut masih dalam proses rehabilitasi.

"Sekolah sendiri sudah siap, gurunya juga cukup. Semoga ini bisa kita buka (satu rombongan belajar baru)," ujar Yunan di Pangkalpinang, Kamis (27/7/2023).

Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu meminta perwakilan dinas untuk segera pergi ke Jakarta menemui Kementerian Pendidikan.

Sehingga bisa diterima petunjuk terkait PPDB dan rencana penambahan daya tampung pendidikan setingkat SMA/SMK.

Baca juga: Adukan Karut-Marut PPDB ke Jokowi, Orangtua Siswa di Bantargebang Ingin Sistem Diperbaiki

"Harus ada solusi, baik jangka pendeknya, menengah dan panjang apa itu harus ada pembangunan sekolah baru nanti," ujar Suganda.

Suganda memastikan bahwa pihaknya siap mengakomodir para siswa yang hingga saat ini belum sekolah, sekaligus merancang penanganan jangka panjang untuk perbaikan ke depan. Dengan tetap mempertimbangkan keterbatasan tenaga pengajarnya.