Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Puas dengan Respons Bagian Organisasi Jawab Aduan Warga, Gibran: Namanya Pelayanan Publik Harus Ada "Extra Effort"

Kompas.com - 20/07/2023, 11:59 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merasa tidak puas dengan respons yang disampaikan Bagian Organisasi Setda Kota Solo, Jawa Tengah, saat menjawab aduan warga.

Bermula dari pemilik akun Twitter @Msidiqprasetyo yang membuat unggahan terkait pengurusan surat-surat untuk kepegawaian/karyawan.

Pengguna Twitter itu juga menandai akun milik Pemkot Solo @PEMKOT_SOLO dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka @gibran_tweet.

Baca juga: Bisikan Ganjar ke Gibran Saat Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran Solo

"Pripun ngih mas .. ngurus surat2 kange pegawai karyawan ... sabtu minggu libur jumat tutup jam 11 ... bingung niki nguruse kapan malih .. senin sampe jumat tasih nyambut gawe .. wancine jumat rodo longgar malah tutup .. @gibran_tweet @PEMKOT_SOLO," tulis @Msidiqprasetyo pada 14 Juli 2023, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Unggahan @Msidiqprasetyo pun mendapat jawaban dari admin @PEMKOT_SOLO.

"Selmat pagi.. berikut respon Bagian Organisasi," tulisnya dengan menyertakan Peraturan Wali Kota Solo No 7 Tahun 2016 tentang Hari dan Jam Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negera di Lingkungan Pemerintah Kota Solo pada 19 Juli 2023.

Tak berselang lama, jawaban admin @PEMKOT_SOLO mendapat balasan dari Gibran. Menurut dia, jawaban yang disampaikan tidak menyelesaikan masalah.

"Aku ra seneng coromu jawab keluhan warga. Ra solutif blas. Wes tak urus dewe wae (Saya enggak suka dengan caramu menjawab keluhan warga. Tidak solutif sama sekali. Sudah, biar saya urus sendiri)," kata Gibran membalas cuitan @PEMKOT_SOLO.

Ditemui terpisah, Gibran mengatakan, sebagai pelayanan publik harus ada usaha lebih untuk melayani masyarakat.

Baca juga: Jadi Jurkam, Gibran Dibisiki Ganjar: Ketemu Besok Sabtu

"Yang namanya pelayanan publik harus ada extra effort. Jadi tidak bisa saya pulang jam segini, sesok wae (besok saja) ya tidak bisa. Namanya pelayanan publik kayak gitu," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023).

Gibran mengakui, melayani masyarakat tidak mudah.

"Memang repot. Tapi itu namanya pelayanan publik. Tidak menyelesaikan masalah kalau dikasih pasal-pasal. Pasal ini, pasal itu, pulang jam segini, wong (orang) tambah marah," ungkap dia.

Lebih jauh, Gibran menambahkan, ada aplikasi layanan aduan bagi masyarakat. Setiap aduan masuk harus dilayani dengan baik, bukan sebaliknya dipersulit.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran, Ganjar Ikut Tak sampai Selesai, Gibran Sempat Berlari karena Telat

"Ada aplikasinya juga. Orang yang butuh sesuatu dikasih formulir itu semakin marah. Intinya kita ingin menyelesaikan masalah. Warga jangan disulitkan dan kita tidak pengin yang bertele-tele. Ora nyelesaikan masalah, ya," jelas Gibran.

Sementara terkait aduan warga itu, suami Selvi Ananda itu mengatakan sudah menyelesaikannya. "Wis tak rampungke (Sudah saya selesaikan). Solusine nanti diselesaikan," kata Gibran.

Gibran berharap, setiap ada aduan warga yang masuk harus diberikan jawaban yang bisa menyelesaikan, bukan dipersulit.

"Harapannya (jawab keluhan itu) misalnya kowe luwih (Kamu lapar). 'Mas, aku luwih', (Mas, aku lapar). (Jawabnya) ini makanan, dah itu loh. Malah dikasih pasal-pasal," ungkap ayah Jan Ethes Srinarendra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com