Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Seragam, Tas dan Sepatu Gratis, Hanya Satu Murid yang Masuk SD Kristen Ini

Kompas.com - 18/07/2023, 14:48 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Kristen (SD) Widodo mendapat hanya satu siswa pada tahun ajaran 2023-2024 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

SD Widodo berada di lereng perbukitan Menoreh pada Pedukuhan Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap. 

Murid baru itu warga dusun setempat. 

"Tahun ini hanya satu. Siswa baru tersebut tinggal di depan sekolah," kata Kepala SD Kristen Widodo, Agus Edy Purwanto, pada Senin (17/7/2023).

Baca juga: Lansia Tertabrak Kereta Api Manahan Gambir – Solo di Kulon Progo, Korban Tewas dengan Luka Parah

Situasi minim peminat sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Pada tahun ajaran baru lalu, hanya dua siswa yang masuk.

Suatu masa, pernah sekolah sempat tidak kebagian murid sama sekali.

Namun, dengan tambahan satu siswa di tahun ini, SD Widodo masih punya pelajar meski total tujuh siswa. 

"Meluluskan empat siswa, lalu masuk satu murid baru di tahun ajaran ini," kata Agus.

SD Widodo berdiri mulai 1967. Sekolah di tempat terpencil sangat diminati kala itu karena daya jangkau minim pemerintah hingga daerah pelosok.

Sekolah pernah mencatat total 250 siswa setiap tahun di 1980-1990. Jumlah tersebut terbanyak di antara sekolah yang berkembang di kala itu.

Perjalanan waktu, siswa mendaftar semakin sedikit. Salah satunya karena bermunculan sejumlah sekolah di kanan kiri, seperti MI di Sangon, MI di Plampang III, dan satu SD Negeri Gunung Agung. Lokasi antar-sekolah berdekatan.

Sementara itu, ajakan sekolah gratis belum berhasil menarik minat. Peminat sekolah malah semakin menyusut.

"Seragam, kelengkapan sekolah, tas sepatu gratis," kata Agus, di ujung telepon.

Kelengkapan murid itu sumbangan berbagai donatur. Bahkan, kata Agus, dirinya rela merogoh kantong untuk makan pagi siswa sebelum mengikuti ujian.

Hal seperti itu, ternyata belum cukup membuat orang berniat menyekolahkan anaknya ke SD Widodo tersebut.

Ditambah pula pola pikir masyarakat yang terpolarisasi soal sekolah berbasis agama, membuat minat warga ke SD Widodo semakin sedikit.

"Bila isu di masyarakat terkait SARA hilang, maka mungkin sekolah kita bisa ada murid lagi," kata Agus.

Selain di Plampang II, minim murid baru juga dialami SD Negeri Wijimulyo Lor (Wijilor) di Kapanewon Nanggulan.

Baca juga: Dampak Gempa Magnitudo 6 Bantul, 18 Rumah Retak dan Satu Kandang Roboh di Kulon Progo

Kepala Sekolah SD Wijimulyo Lor, Theresia Sriyati mengungkapkan, sekolahnya mendapat empat siswa di musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. 

Penerimaan siswa baru berdasar zonasi. SD Wijilor ini berada di antara dua dusun Temanggal dan Krinjing.

Karena sistem zonasi, mereka hanya bisa menerima empat pelajar dari kedua dusun itu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com