KOMPAS.com - Purwaceng atau purwoceng adalah herbal yang menjadi salah satu oleh-oleh khas dari kawasan objek wisata Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Purwaceng yang dijual di berbagai warung dan toko oleh-oleh biasanya berbentuk serbuk yang bisa dinikmati dengan cara diseduh.
Purwaceng dikenal memiliki rasa yang pedas sehingga tidak jarang diolah menjadi bentuk bubuk dijadikan campuran minuman kopi atau susu agar lebih nikmat.
Baca juga: Dieng Culture Festival 2023 Ditiadakan, Ini Penyebabnya
Dilansir dari laman Antara, Pedagang di kawasan objek wisata Dieng mengungkap bahwa minuman Purwaceng selalu menarik perhatian pengunjung di objek wisata setempat terutama kaum pria.
“Pembelinya kebanyakan laki-laki. Kalau saja ada ibu yang membeli Purwaceng ya biasanya untuk diberikan kepada suaminya," kata seorang pedagang di kawasan objek wisata kompleks Candi Arjuna di Banjarnegara Dewi (22/11/2016).
Lalu apa sebenarnya purwaceng atau purwoceng yang konon banyak dikonsumsi oleh kaum pria ini?
Baca juga: Telaga Warna, Wisata Alam di Dieng yang Airnya Bisa Berubah Warna
Dilansir dari laman wisata.banjarnegarakab.go.id, tanaman purwaceng atau purwoceng adalah jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Aapiaceae.
Tanaman purwaceng atau purwoceng juga dikenal dengan nama ilmiah Pimpinella pruatjan.
Baca juga: 8 Oleh-oleh Khas Banjarnegara Jawa Tengah, Ada Carica
Purwaceng dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan hanya tumbuh di dataran tinggi.
Bentuk tanaman Purwaceng menyerupai semak kecil yang merambat di atas permukaan tanah, mirip tumbuhan pegagan dan semanggi gunung.
Daun tanaman Purwaceng kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat mulai dari daun hingga akarnya. Namun bagian yang paling sering digunakan adalah akarnya.
Melansir Buku 100 Top Tanaman Obat Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes pada 2011, akar purwaceng terbukti mengandung beberapa senyawa aktif.
Senyawa aktif yang ditemukan di antaranya, yaitu bergapten, isobergapten, dan sphondin. Senyawa tersebut termasuk ke dalam kelompok furanokumarin.
Akar purwaceng juga dilaporkan mengandung senyawa lain, yakni kumarin, saponin, sterol, alkaloid, bebeberapa senyawa gula (oligosakarida), stigmasterol, marmesin, 4-hidroksi kumarin, umbeliforon, dan psoralen.