KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial VA (29) asal Kota Malang, Jawa Timur dilaporkan atas dugaan penipuan berkedok investasi pompa ASI.
Korbannya diperkirakan sekitar 100 orang dengan kerugian mencapai belasan miliar rupiah.
Kapolsek Kedungkandang, Kompol Agus Siswo Haryadi mengatakan, pihaknya menerima aduan dugaan penipuan berkedok mesin pompa ASI dan masih dalam tahap penyelidikan.
"Masih kami lakukan lidik soal aduan tersebut, kami juga sempat ke rumah terlapor (VA), tapi belum bertemu dengan yang bersangkutan," ujar Agus pada Selasa (11/7/2023).
Polisi juga sudah mencoba memanggil VA sebanyak dua kali untuk dimintai keterangan.
"Apabila memang tidak hadir lagi, kami akan melakukan langkah selanjutnya. Bisa menaikkan status perkara, atau menjemput yang bersangkutan," katanya.
Agus juga menyampaikan, jika petugas berhasil menemukan VA maka rencananya akan dilakukan mediasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Akan kami mediasi terlebih dahulu," katanya.
Salah satu korban, Martha Retsa Febriantina (28) mengaku, hingga saat ini uang Rp 77 juta miliknya belum dikembalikan oleh VA.
Padahal, wanita tersebut sudah menjadi investor VA sejak April 2022.
Martha mengaku telah mengenal VA cukup lama, bahkan dia pernah bekerja bersama dengan VA di suatu perusahaan sejak 2018 sampai 2020.
"Hanya saya tidak kenal akrab gitu. Sekadar kalau ketemu ya menyapa," kata Martha saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (11/7/2023).
Sepengetahuan Martha, VA memiliki usaha sewa dan jual beli pompa ASI pada tahun 2021. Usaha VA dimulai sejak keluar dari pekerjaan awalnya.
"Kalau tidak salah, dia buka usaha kecil-kecilan di rumahnya, jualan online. Terus tidak lama buka cabang di Gondanglegi, Dampit, Tebo (sistem konsinyasi)," katanya.
Martha kemudian ditawari VA untuk memberi dana talangan dalam usaha pompa ASI. Dia cukup berhati-hati mengikuti tawaran VA.