Murid SMPN 2 Pringsurat Temanggung Bakar Sekolahnya karena Di-"bully", Kadisdikpora: Perlu Pembuktian Lebih Lanjut

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - R (14), murid SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Jawa Tengah, nekat membakar sekolahnya karena diduga, dia dirundung di lingkungan sekolah oleh temannya, dan diremehkan gurunya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo mengatakan, dugaan tersebut perlu pembuktian lebih lanjut.

Baca juga: Konferensi Pers Hadirkan Anak di Bawah Umur, Polres Temanggung Diperiksa Propam Polda Jateng

"Mohon maaf kalau itu (siswa) mengalami bullying atau tidak itu perlu pembuktian lebih lanjut ya mas. Kami belum bisa menyimpulkan ada (bullying) atau tidak," kata Agus saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (4/7/2023).

Agus menyebutkan, berdasarkan laporan dari kepala sekolah, guru, serta murid lainnya, sejumlah pihak tersebut mengaku tidak pernah melakukan bullying. Meski demikian, kata Agus, kalau sekadar bercanda memang beberapa kali dilakukan.

"Informasi yang saya dapat, mereka tidak pernah merasa melakukan aksi bullying, tapi kalau guyonan sesama teman, guyonan dengan guru itu memang sering dilakukan," kata Agus.

Ia menduga, saat bercanda inilah terjadi kesalahpahaman dan penerimaan yang berbeda dari siswa pembakar sekolah ini.

"Mungkin ada penerimaan yang berbeda ketika bercanda. Mungkin sang anak merasa tersinggung. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa menyimpulkan ada aksi bullying atau tidak," tambah Agus.

Agus mengimbau kepada seluruh dunia pendidikan yang berada di Temanggung untuk mencegah bullying di sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Kami sudah mengimbau, apa pun bentuknya yang menyinggung masalah bullying harus di stop, tidak boleh dilakukan. Tentu ini harus menjadi kasus yang pertama dan terakhir di Kabupaten Temanggung," pungkas Agus.

Baca juga: Disdikpora Bentuk Tim Trauma Healing, Tangani Anak Pembakar Sekolah di Temanggung