Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Dihadirkannya Anak Pembakar Sekolah di Temanggung Saat Jumpa Pers dan Dikawal Senjata Laras Panjang

Kompas.com - 04/07/2023, 08:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - R (14), siswa SMP negeri di Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar beberapa ruang kelasnya di sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023).

Saat diamankan, R mengaku kerap dirundung oleh teman-temannya. Selain itu ia merasa sakit hati karena kurang diperhatikan oleh gurunya.

Sebelum membakar sekolahan, ia meracik bahan bakar dan menguji cobanya di rumah.

Ia lalu mendatangi sekolah pada dini hari dan menyulut api di tiga titik di dalam sekolah. Ia kemudian diamankan warga yang curiga R ada di lokasi saat api dipadamkan.

Secara tak terduga, R mengaku kepada warga jika dia baru saja membakar sekolah.

Baca juga: Polemik Siswa Pembakar Sekolah Dihadirkan dalam Jumpa Pers di Polres Temanggung, Ini Kata Kak Seto

Dihadirkan saat jumpa pers, dikawal senjata laras panjang

Saat jumpa pers, R yang masih berusia 14 tahun dihadirkan di depan publik. Bahkan R yang mengenakan masker serta penutup wajah dikawal polisi yang membawa senjata laras panjang.

Hal tersebut dikritik oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ketua KPAI Ai Maryati mengatakan hal tersebut menyalahi aturan dan meminta Polre Temanggung melakukan klarifikasi.

"Itu menyalahi (aturan), kami koordinasi juga dengan polres ya untuk segera melakukan klarifikasi bahwa itu menyalahi," ujar Ai saat dihubungi melalui telepon, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Dikritik karena Hadirkan Anak Pembakar Sekolah dalam Jumpa Pers, Kapolres Temanggung: Kami Evaluasi

Aturan yang dimaksud adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Selain itu, Ai mengatakan, ada masalah etika yang dilanggar oleh kepolisian terkait hal tersebut.

Dalam hal ini, pelaku adalah anak yang berhadapan dengan hukum dan tak selayaknya diperlakukan seperti seorang kriminal pada umumnya.

Terlebih R diamankan menggunakan senjata laras panjang yang semestinya tidak perlu digunakan untuk mengamankan seorang anak.

"Dan kemudian kita juga ada etik di situ, persoalan anak kenapa harus pakai senjata seperti itu ya? Kita pertanyakan," ucap Ai.

Baca juga: KPAI Desak Polres Temanggung Klarifikasi Buntut Polisi Bersenjata Kawal Konferensi Pers Siswa Bakar Sekolah

KPAI juga akan berkoordinasi dengan Kompolnas terkait penggunaan senjata laras panjang untuk pengamanan anak berhadapan dengan hukum itu.

"Kita berkoordinasi dengan kompolnas terkait itu, apakah bisa dilakukan langkah-langkah yang lebih baik. Kasus anak harusnya dipahami ada aturan khusus terkait anak," imbuh dia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com