Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi di Jambi yang Dilaporkan Hilang tapi Ternyata Diadopsi, Sang Ibu Tawarkan Anaknya di Facebook

Kompas.com - 29/06/2023, 16:20 WIB
Suwandi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Seorang ayah di Jambi AK (37) melaporkan kasus penculikan anaknya yang baru berumur 10 hari ke polisi, Minggu (25/6/2023). Namun ternyata bayi tersebut bukan diculik tapi diadopsi oleh orang lain tanpa sepengetahuan sang ayah. 

Bayi tersebut diserahkan oleh ibu kandungnya kepada orang lain karena faktor ekonomi.  Sebelum anaknya lahir, sang ibu berinisial A menawarkan anaknya untuk diadopsi di media sosial Facebook dan menerima uang senilai Rp 8 juta.

Atas perbuatannya, A dan pasangan pengadopsi bayi yaitu RI (37) dan AN (25) kini ditahan di Polresta Jambi dan ditetapkan tersangka. Ketiganya dinilai melanggar pasal penculikan dan UU Perlindungan Anak.

Baca juga: Kenal Sindikat Penjualan Bayi di Medsos, Ibu di Palu Jual Bayinya Sendiri, Sempat Laporkan Penculikan

"Hasil penyelidikan kami, pasangan pengadopsi anak yaitu RI dan AN berada di Sarolangun. Lalu kami amankan untuk proses lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Indar Wahyu Dwi, Kamis (28/6/2023).

Proses penyerahan bayi dari tersangka A kepada pasangan pengadopsi RI dan AN tidak diketahui AK. AK pun membuat laporan ke polisi saat mendapati anaknya hilang di kamar tidurnya sekitar pukul 06.00 WIB.

A menawarkan anaknya ke media sosial untuk diadopsi karena mengalami masalah ekonomi. Ada kekhawiran tak sanggup memenuhi kebutuhan dua anaknya yang masih kecil.

Walau begitu, Wahyu menjelaskan dalam proses adopsi telah memiliki aturan sendiri sesuai UU Perlindungan Anak. Dengan demikian harus melalui tahapan putusan pengadilan.

Namun dia mengatakan perbuatan A, karena faktor tidak mengetahui adanya regulasi tersebut.

"Adopsi sudah diatur oleh UU Perlindungan Anak. Aada mekanismenya sehingga tidak boleh serta-merta diadopsi secara ilegal," katanya.

Sementara itu, pasangan RI dan AN tertarik mengadopsi karena sudah lama menikah belum memiliki keturunan. Setelah melakukan penyelidikan, memang tidak ada indikasi lain dari pelaku ketika mengadopsi.

"Tidak ada motif lain. Kita sudah cek kondisi korban saat ditemukan, kemudian pelaku dan keluarganya, termasuk perangai dan latar belakangnya," kata Wahyu.

Sekarang, bayi tersebut sudah aman, dalam perlindungan AK dan keluarga. Namun, sang istri terpaksa ditahan akibat perkara tersebut. Setiap hari AK harus mengantarkan buah hatinya ke Polresta Jambi agar mendapatkan ASI.

Krononologi kejadian

Kabar hilangnya bayi berumur 10 hari sempat menghebohkan warga RT 034, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Insiden kehilangan bayi bermula dari pelaku A membangunkan suaminya, AK sekitar pukul 06.00 WIB.

Sang istri menanyakan kepada suami, ke mana anaknya pergi. AK kaget bukan kepalang lalu mencari di sekeliling rumah.

Putus asa anaknya tak kunjung ketemu, AK langsung pergi ke kantor polisi Minggu (25/6/2023), untuk melapor kehilangan bayi.

Halaman:


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com