JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua Kombes Nariyana memastikan tes DNA menjadi satu-satunya cara untuk bisa mengungkap identitas enam korban kecelakaan pesawat SAM Air PK-SMW.
Jenazah para korban sulit diidentifikasi dari kondisi fisik.
Para korban meninggal dunia setelah pesawat tersebut mengalami kecelakaan di Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6/2023).
"Sampai saat ini dengan melihat kondisi korban yang ada di kamar jenazah RS Bhayangkara, hampir tidak memungkinkan kita menggunakan identifikasi primer dengan sidik jari dan gigi, hanya DNA yang bisa kita lakukan," ujarnya di Jayapura, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Proses Identifikasi Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Tergantung Kondisi Jenazah
Menurut dia, jenazah sulit diidentifkasi dari sidik jari dan gigi karena kondisi yang hangus.
Ia memastikan saat ini Tim DVI Polda Papua sudah mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban dan kemudian akan dikirim ke Jakarta.
"Alhamdulillah keenam jenazah itu sudah didapatkan sample DNA dari darah keluarganya, kemudian kita akan melakukan kelengkapan administrasi, pelabelan untuk kita kirim ke Lab DNA Pusdokkes Polri. Ini sudah jadi atensi sehingga walau sampai minggu ini libur, lab tetap melayani," tuturnya.
"Sample DNA keluarga korban kita kirim Jumat (30/6/2023) dengan kurir anggota saya kirim ke Jakarta," sambung Nariyana.
Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes DNA, Nariyana berharap hasilnya bisa keluar dalam waktu kurang dari satu minggu walau pada umumnya hal tersebut bisa memakan waktu lebih dari delapan hari.
Baca juga: Proses Identifikasi Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Tergantung Kondisi Jenazah
"Estimasi satu-dua minggu, namun kami akan berusaha untuk tidak lebih dari satu minggu," kata dia.
Sebagai informasi, pesawat SAM Air yang membawa dua orang kru dan empat penumpang, sempat hilang kontak saat baru terbang selama tujuh menit dalam penerbangan rute Bandara Elelim-Bandara Poik, Distrik Welarek, pada Jumat (23/6/2023) siang.
Tim SAR gabungan yang menggunakan sebuah helikopter dari Wamena, kemudian menemukan bangkai pesawat dalam kondisi masih berasap. Lokasinya hanya 12 Km dari Bandara Elel atau tepatnya di Gunung Wara, Distrik Welarek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.