Kursi Besi Taman Stadion Manahan Solo Sering Hilang, Polisi Tangkap 4 Pencuri

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo melakukan penangkapan pelaku pencurian kursi taman di kawasan Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar mengatakan, penangkapan terjadi pada Kamis (22/6/2023) setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Keempat pelaku berinisial OK, PK, AN, dan MN, merupakan warga Kecamatan Jebres dan Kecamatan Serangan, Kota Solo.

"Adanya laporan warga. Kami monitor indikasi sudah lama dan pengintai. Kemudian, tadi malam, langsung melakukan penangkapan keempat tersangka," kata Kompal Agus Sunandar, saat dihubungi, pada Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Gibran Sebut Hanya 500 Bonek yang Boleh Menonton Persis Solo Vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan

Selanjutnya, keempat pelaku pencurian langsung diamankan ke Mapolresta Solo, untuk penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sekarang sedang pemeriksaan (tersangka). Sedang proses penahanan. Masih kami kembangkan apakah ada TKP (tempat kejadian perkara) lain atau bagaimana. Ternyata, masih nihil," katanya.

Baca juga: Polisi Siapkan Mekanisme Pengawalan Keberangkatan Bonek Saat Nonton Persis Solo Vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan

Diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Solo Arif Darmawan mengatakan, peristiwa kemalingan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu sudah terjadi berulang kali. Pencurian dilakukan secara bertahap dengan cara perusakan atau vandalisme.

Bukan hanya di Kawasan Taman Stadion Manahan, pencurian ini juga menyebar di sejumlah taman di Kota Solo. Dari data Satpol PP total ada belasan kasus pencurian yang terjadi.

"(Vandalisme) termasuk di Taman Lansia Mojosongo, terus di Taman Stadion Manahan itu. Sudah kami gandeng Linmas juga untuk patroli. Tapi sepertinya memanfaatkan kelengahan petugas," kata Arif Darmawan.

"Bagian kursi Taman Stadion Manahan beberapa kali hilang. Lampu taman seperti di Patung Keris Nusukan, beberapa kali hilang," jelasnya.

"Sasarannya bahan besi dan ada nilai jualnya. Nampaknya (dijual) kiloan (rongsokan), dirusak perlahan, lalu hilang," lanjutnya.