PEKANBARU, KOMPAS.com - Kawasan hutan suaka margasatwa Giam Siak Kecil di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar.
Kebakaran hutan baru dapat dikendalikan setelah petugas berjibaku memadamkan api karhutla selama tiga hari berturut.
Kepala Kepolisian Resor Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro menyebut, saat ini titik api di permukaan hutan gambut itu sudah padam.
"Untuk titik api di permukaan sudah padam. Sekarang tinggal pendinginan titik asap yang ada di dalam gambut," kata Bimo kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Pemadaman Karhutla di Pekanbaru Terkendala Asap dan Sumber Air, 5 Hari Baru Padam
Bimo mengatakan, pemadaman titik api dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, BBKSDA Riau, masyarakat dan dibantu perusahaan.
Bahkan, pemadaman api karhutla turut dibantu satu unit helikopter water bombing.
Namun, Bimo bilang, untuk melakukan pemadaman api di dalam hutan, penuh perjuangan.
Untuk mencapai titik api, petugas harus melewati akses darat dan sungai.
Selain itu, petugas juga harus menerobos hutan yang merupakan sarang hewan buas, salah satunya habitat harimau sumatera.
"Lokasi titik api sulit dicapai. Ancaman bahaya kemungkinan bertemu dengan harimau, karena kawasan hutan. Kami menempuh medan ekstrem jalan darat dan melewati sungai pakai perahu," akui Bimo.
Baca juga: Warga Inhil Riau Tewas Diterkam Harimau Sumatera Saat Cari Kayu di Hutan
Namun, rintangan itu tidak menjadi hambatan bagi petugas untuk memadamkan api.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kabut asap akibat karhutla. Setelah digempur selama tiga hari, kata Bimo, api berhasil dipadamkan.
"Luas kawasan hutan yang terbakar sekitar 10 hektare," kata Bimo.