SEMARANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menambah daya tampung siswa sebanyak 7.920 kursi menjadi 225.701 kursi pada PPDB tahun 2023/2024. Pada tahun ajaran sebelumnya jumlah daya tampung sebanyak 217.781 kursi.
Hal itu disampaikan saat meluncurkan aplikasi Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMA dan SMK di Museum Ranggawarsita Semarang, Senin (12/06/2023).
"Lewat aplikasi ini, saya berharap masyarakat terjawab dengan kemudahan yang kita berikan untuk penerimaan siswa siswi di tingkat menengah atas," kata Taj Yasin usai peluncuran.
Baca juga: PPDB Jateng 2023/2024 Segera Dibuka, Berikut Berkas yang Diperlukan untuk Daftar SMA
Wagub meminta para petugas yang menangani PPDB agar tetap menjaga integritas dan transparan. Dengan sistem aplikasi online ini, lanjutnya, masyarakat bisa memantau langsung proses pendaftaran.
"Launching PPDB, yang saat ini sudah memakai aplikasi saya berharap ini lebih membuka transparansi atas keluhan dari masyarakat terkait pendaftaran di sekolah menengah atas atau SMK milik negeri," imbuhnya.
Taj Yasin menambahkan, saat peluncuran segenap siswa-siswi juga diundang. Di sana, lanjutnya, para siswa menerangkan jika proses pendaftaran melalui aplikasi terbilang mudah.
Baca juga: PPDB Jateng, Ombudsman Buka Posko Aduan PPDB 2023/2024
Saat pendaftaran mereka didampingi para guru sehingga mendapat penjelasan secara mudah.
"Mereka mengatakan mudah kok, lewat guru juga diajak bicara. Diajak komunikasi, (saat) ada kesalahan memasukkan yang mestinya dia jalur prestasi tapi jalur zonasi sehingga tertolak di awal. Ndak perlu khawatir, sampaikan saja keluhan itu ke sekolahan," paparnya.
Provinsi Jawa Tengah membuka kuota PPDB untuk calon siswa SMA dan SMK. Pada SMAN persentase yang ditetapkan adalah jalur zonasi dengan minimal 55 persen, jalur prestasi maksimal 20 persen, jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen.
Jalur afirmasi sebanyak 20 persen dengan rincian untuk siswa miskin 13 persen, untuk anak nakes 3 persen, untuk anak panti 2 persen, dan untuk anak tidak sekolah 2 persen.
Untuk PPDB SMKN kuotanya terbagi dalam persentase untuk jalur prestasi minimal 75 persen, domisili terdekat minimal 10 persen. Afirmasi 15 persen dengan rincian untuk siswa miskin 8 persen, anak nakes 2 persen, anak panti 2 persen, dan anak tidak sekolah 3 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.