KOMPAS.com - Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan bercorak Islam di Indonesia yang masih berdiri hingga saat ini. Letak Kerajaan Ternate di Maluku.
Pada awal berdirinya, Kerajaan Ternate bernama Kerajaan Gapi yang didirikan Baab Manshur Malamo pada tahun 1257 M. Pada saat itu, kerajaan belum bercorak Islam.
Pada abad ke-14, agama Islam mulai menyebar di Ternate. Sementara, keluarga kerajaan baru memeluk agama Islam pada masa pemerintahan Raja Marhum (1432-1486 M).
Kerajaan Ternate
Puncak Kejayaan Kerajaan Ternate pada masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583).
Kejayaan Kerajaan Ternate ditandai dengan wilayah yang semakin luas.
Wilayah Kerajaan Ternate bahkan membentang dari Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Timur Tengah, bagian selatan Kepulauan Filipina, dan Kepulauan Marshall di Pasifik.
Berkat pencapaiannya, Sultan Baabullah mendapat julukan Penguasa 72 pulau yang semuanya berpenghuni.
Baca juga: Kerajaan Ternate: Sejarah, Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan
Kejayaan Kesultanan Ternate juga ditandai dengan keberhasilan perdagangan rempah-rempah, dan kekuatan militer.
Kota Ternate bahkan pernah mendapatkan julukan "Al Mullukiah", sebab selain menjadi pusat peradaban Islam juga sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan.
Kerajaan Ternate mulai mengalami kemunduran pada saat Sultan Baabullah wafat pada tahun 1583 M.
- Baab Mashur Malamo (1257-1277 M)
- Jamin Qadrat (1277-1284 M)
- Komala Abu Said (1284-1298 M)
- Bakuku (Kalaba) (1298-1304 M)
- Ngara Malamo (Komala )(1304-1317 M)
- Patsaranga Malamo (1317-1322 M)
- Cili Aiya (Sidang Arif Malamo) (1322-1331 M)
- Panji Malamo (1331-1332 M)
- Syah Alam (1332-1343 M)
- Tulu Malamo (1343-1347 M)
- Kie Mabiji (Abu Hayat I)(1347-1350 M)
- Ngolo Macahaya (1350-1357 M)
- Momole (1357-1359 M)
- Gapi Malamo (1359-1372 M)
- Gapi Baguna I (1372-1377 M)
- Komala Pulu (1377-1432 M)
- Marhum (Gapi Baguna II) (1432-1486 M)
- Sultan Zainal Abidin (1486-1500 M)
- Sultan Bayanullah (1500-1521 M)
- Sultan Abu Hayat II (1521-1529 M)
- Sultan Hidayatullah atau Sultan Dayalu (1529-1533 M)
- Sultan Tabariji (1533-1534 M)
- Sultan Khairun Jamil (1535-1570 M)
- Sultan Baabullah Datu Syah (1570-1583 M)
- Sultan Said Barakat Syah (1583-1606 M)
- Sultan Mudaffar Syah I (1607-1627 M)
- Sultan Hamzah (1627-1648 M)
- Sultan Mandarsyah (1648-1650 M)
- Sultan Manila (1650-1655 M)
- Sultan Mandarsyah (1655-1675 M)
- Sultan Sibori (1675-1689 M)
- Sultan Said Fatahullah (1689-1714 M)
- Sultan Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin (1714-1751 M)
- Sultan Ayan Syah (1751-1754 M)
- Sultan Syah Mardan (1755-1763 M)
- Sultan Jalaluddin (1763-1774 M)
- Sultan Harunsyah (1774-1781 M)
- Sultan Achral (1781-1796 M)
- Sultan Muhammad Yasin (1796-1801 M)
- Sultan Muhammad Ali (1807-1821 M)
- Sultan Muhammad Sarmoli (1821-1823 M)
- Sultan Muhammad Zain (1823-1859 M)
- Sultan Muhammad Arsyad (1859-1876 M)
- Sultan Ayanhar (1879-1900 M)
- Sultan Muhammad Ilham (Kolano Ara Rimoi) (1900-1902M)
- Sultan Haji Muhammad Usman Syah (1902-1915 M)
- Sultan Iskandar Muhammad Djabir Sjah (1902-1915 M)
- Sultan Haji Mudaffar Syah (Mudaffar Syah II) (1975-2015 M)
- Sultan Hidayatullah Syah bin Mudaffar Syah (dinobatkan pada tanggal 18 Desember 2021 M)
- Sultan Zainal Abidin (1486-1500)
Sultan Zainal Abidin merupakan raja Ternate pertama yang menggunakan gelar sultan.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Ternate
Sultan Zainal Abidin mendapat julukan Sultan Bualawa atau Sultan Cengkih dan pernah mendalami Islam kepada Sunan Giri di Jawa.
Sultan ini menjadi pelopor sistem pemerintahan bercorak Islam di Kerajaan Ternate.
Ada sejumlah langkah besar yang dilakukan Sultan Zainal Abidin selama memimpin Kerajaan Ternate, yaitu:
- Meninggalkan gelar Kolano yang digunakan oleh pendahulunya
- Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan
- Memberlakukan syariat Islam
- Membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama
- Mendirikan madrasah Islam pertama di Ternate
Sikap Zainal Abidin tersebut diikuti seluruhnya oleh kerajaan-kerajaan lain di Maluku.