Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai dan Rajanya

Kompas.com - 30/05/2023, 15:52 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia dan berdiri pada abad ke-4. Kerajaan Kutai menjadi cikal bakal kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Letak Kerajaan Kutai berada di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Nama Kudungga muncul dalam Prasasti Yupa sebagai sumber sejarah Kerajaan Kutai, yaitu Kudungga. Prasasti Yupa berbahasa sansekerta dan berhuruf pallawa.

Kudungga sekaligus sebagai raja pertam Kerajaan Kutai.

Kerajaan Kutai 

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai mencapai Puncak Kejayaan pada masa pemerintahan Mulawarman, seperti yang tertulis dalam Prasasti Yupa.

Raja Mulawarman disebut-sebut memiliki budi pekerti yang baik, kuat, bijaksana, pernah melakukan upacara pengorbanan emas, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang berada di Waprakecvara.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan

Waprakecvara merupakan tepat suci (keramat) sinkretisme antara kebudayaa Hindu dengan kebudayaan Indonesia.

Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma sebagai keturunan Aswawarman, dimana upacara tersebut adalah penyucian diri untuk masuk kasta Ksatria.

Pada masa Mulawarman, upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana yang berasal dari orang Indonesia asli.

Kondisi tersebut membuktikan kemampuan intelektualnya tinggi, sebab Bahasa Sansekerta bukan bahasa rakyat sehari-hari.

Masa kejayaan Kerajaan Kutai juga ditandai dengan kondisi ekonomi kerajaan yang berkembang pesat dari sektor pertanian dan perdagangan. Hal tersebut disebabkan, letak kerajaan yang strategis.

Mulawarman juga melakukan upacara pengorbanan emas yang jumlahnya sangat banyak. Emas tersebut dibagikan kepada rakyat dan dipersembahkan kepada dewa.

Baca juga: Mengapa Kudungga Tidak Dianggap sebagai Pendiri Dinasti?

Raja-raja Kerajaan Kutai

Selain pendiri Kerajaan Kutai, Prasasti Yupa juga menyebutkan raja-raja yang pernah memerintahkan Kerajaan Kutai.

  1. Maharaja Kudungga, dengan gelar Anumerta Dewawarman (sebagai pendiri)
  2. Maharaja Aswawarman (anak dari Raja Kudungga)
  3. Maharaja Mulawarman (raja yang terkenal)
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  10. Maharaja Indra Warman Dewa
  11. Maharaja Sangga Warman Dewa
  12. Maharaja Candrawarman
  13. Maharaja Sri Langka Dewa
  14. Maharaja Guna Parana Dewa
  15. Maharaja Wijaya Warman
  16. Maharaja Sri Aji Dewa
  17. Maharaja Mulia Putera
  18. Maharaja Nala Pandita
  19. Maharaja Indra Paruta Dewa
  20. Maharaja Dharma Setia

Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar

Sumber:

sma13smg.sch.id dan www.kompas.com/stori

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com