Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 BTS Kominfo di Pelosok NTT Sebagian Tak Aktif, Warga Dapat Sinyal Malam Hari

Kompas.com - 19/05/2023, 18:55 WIB
Markus Makur,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com -  Camat Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kanisius Satal menjelaskan 7 BTS 4G yang dibangun Kominfo RI di kecamatannya saat awal dibangun sinyalnya aktif.

Namun akhir-akhir ini sinyal sudah tidak aktif lagi sehingga fungsinya tidak maksimal bagi masyarakat Kecamatan Elar Selatan.

"Pembangunan fisik ada. Dan, awalnya sinyal aktif dan masyarakat memakainya. Tapi, akhir-akhir ini sinyalnya tidak aktif. Bahkan terkesan tidak maksimal pemakaiannya," jelasnya saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat (19/5/2023) petang.

Tujuh BTS 4G itu, lanjut Kanisius, tersebar di Kampung Deruk, Desa Sipi; Kampung Mata Wae, Desa Nanga Puun; Kampung Sopang Rajong, Desa Nanga Meje; Kampung Pepil, Desa Golo Linus; Kampung Bakit, Desa Wae Rasan; Kampung Sangan Kalo, Desa Sangan Kalo, dan; Kelurahan Lempang Paji.

Baca juga: Kesaksian Dinas Kominfo Sulsel, Tidak Pernah Dilibatkan dalam Program BTS 4G

Seorang warga Kecamatan Elar Selatan yang namanya enggan dipublikasikan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/5/2023) pukul 17.50 Wita, menjelaskan, empat dari lima BTS 4G yang sudah dibangun oleh Kominfo RI di Kecamatan Elar Selatan masih aktif, sementara satunya tidak aktif.

Keempat BTS 4G yang aktif di antaranya berlokasi di Kampung Sopang Rajong, Desa Nanga Meje; Kampung Deruk, Desa Sipi; Kampung Pepil, Desa Gololinus dan; Kampung Bakit, Desa Waerasan. Sementara yang tidak aktif adalah di Kampung Nangawaru/Mata Wae, Desa Nanga Puun.

"Saat ini saya sedang berada di Desa Nanga Meje dan BTS 4G masih aktif sehingga saya masih memakai sinyal 4G untuk berkomunikasi dengan sahabat yang berada di luar Kecamatan Elar Selatan," jelasnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Timur, Bonifasius Sai saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam, melalui sambungan aplikasi WhatsApp menjelaskan, untuk Kabupaten Manggarai Timur ada 66 BTS 4G dan 1 POI serta 1 repeater. Jadi totalnya 68 BTS.

Bonifasius menjelaskan, menurut pelaksana yang disampaikan kepada Dinas Kominfo bahwa 68 BTS 4G itu sudah on air atau berfungsi.

Pembangunan BTS 4G itu ada dua tipe, yakni tipe Vivat dan Microwave. Satu transmisi atau repeater dibangun di Desa Watu Lanur, Kecamatan Lambaleda Selatan.

"Kalau berkaitan dengan tidak maksimal pemakaiannya, iya benar karena Megabait per sekon (MBS) berkisar antara 6-8 MBS. Kalau belum optimal pemakaiannya, iya benar. Untuk soal pemakaian tidak maksimal saat kita sampaikan kepada Kominfo Pusat, dari pusat (Kominfo RI) mengirimkan printout sejumlah orang yang memakai jaringan 4G dari pemancar BTS. Mereka bisa tahu jumlah pemakainya, misal pemakai hari ini 20 orang, langsung diketahui dari pusat," jelasnya.

Bonifasius menjelaskan, kalau progres pembangunan BTS 4G di Provinsi Nusa Tenggara Timur berjalan dengan baik. Pemakaian jaringan BTS 4G akan maksimal kalau satelit Satria sudah diluncurkan.

Baca juga: Pekerja BTS yang Disandera KKB di Pegunungan Bintang Sudah Dievakuasi

Data yang dihimpun Kompas.com saat merayakan Paskah April 2023 lalu di Kampung Woa, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai ada pembangunan BTS 4G di kampung itu. Lokasi tepatnya berada di samping Kapela Gereja Woa. Namun BTS tersebut tidak berfungsi secara maksimal.

Jaringan 4G-nya hanya bisa diakses pada malam hari. Sementara pada siang hari, warga Desa Woa mendapat sinyal dari BTS di bukit yang lokasinya jauh dari kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com