Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemuda di Brebes Dikeroyok OTK Saat Melintasi Area Tambak, 1 Orang Tewas Ditusuk

Kompas.com - 04/05/2023, 14:43 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Lima pemuda asal Desa Kertabesuki, Wanasari, Brebes menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang tak dikenal (OTK) saat melintasi jalan area tambak Desa Kaliwlingi, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2023) malam.

Satu orang tewas di lokasi kejadian akibat tusukan senjata tajam. Sedangkan tiga lainnya dilarikan ke rumah sakit karena luka parah. Sementara satu pemuda lainnya selamat setelah berhasil kabur.

Kasat Reskrim Polres Brebes AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda membenarkan adanya peristiwa itu. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di area tambak Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

Baca juga: Pemkab Blora Siapkan Sanksi bagi Kades yang Anaknya Terlibat Kasus Pengeroyokan

"Dari aksi pengeroyokan tersebut, satu orang meninggal dunia dan tiga orang luka-luka. Hasil pemeriksaan medis sementara, korban meninggal mengalami luka tusuk," kata Dewa, kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).

Saat ini Tim Resmob Satreskrim Polres Brebes masih melakukan penyelidikan.

"Dari informasi yang kami peroleh, para pelaku diduga lebih dari lima orang yang berada di TKP, dan identitas para pelaku masih kita dalami," kata Dewa.

Korban tewas bernama Ahmad Yahya mengalami banyak luka bacok di tubuhnya. Sedangkan korban luka parah yakni Toni (26), Arfi (22), dan Sudung maulana (23). Ketiganya dirawat di RS Bhakti Asih Brebes.

Salah satu korban luka-luka, Arfi mengungkapkan awal mula kejadian pengeroyokan yang terjadi di Desa Kaliwlingi. Arfi mengaku hanya berniat membantu salah satu temannya untuk menyelesaikan masalah dengan seroang warga Desa Kaliwlingi.

Arfi dan empat temannya, datang ke Desa Kaliwlingi pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sampai di desa itu, dihadang belasan warga yang sudah siap dengan berbagai senjata tajam.

Baca juga: Pesan Teman Wanita di MiChat, Pria di Batam Malah Jadi Korban Pengeroyokan dan Pemerasan

"Di lokasi itu kami dikeroyok. Teman saya yang meninggal dunia itu tercebur di tambak dan langsung dihabisi dengan sajam," ujar Arfi di RS Bhakti Asih Brebes.

Arfi mengaku dirinya tidak mengetahui inti permasalahan yang memicu terjadinya pengeroyokan tersebut. Namun ia hanya berniat membantu untuk menyelesaikannya.

"Kami tidak ada yang bawa sajam karena niatnya mau menyelesaikan masalah saja. Orang yang mengeroyok kami kurang lebih ada 15 orang," pungkas Arfi.

Bagian Humas RS Bhakti Asih Brebes, Iqbal Syafrudin mengatakan, tiga korban penganiayaan ini menjalani perawatan akibat luka sayatan dan luka sobek di bagian punggung dan lainnya.

"Sedangkan yang meninggal dunia mengalami luka tusuk yang cukup dalam. Sedangkan korban luka nanti akan ditangani oleh dokter spesialis, karena lukanya cukup serius," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com