RANTAU, KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus kaburnya 6 tahanan dari Polres Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kapolres Tapin, AKBP Sugeng Priyanto mengatakan, keenam tahanan itu ternyata menggunakan gergaji untuk menjebol sel tahanan.
Setelah itu, mereka naik ke plafon dan menuju gedung logistik. Kemudian mereka keluar dengan cara memanjat pagar Polres untuk selanjutnya melarikan diri.
"Setelah menggergaji sel, mereka lalu naik ke atap. Keluar lewat gudang logistik kabur lompat ke pagar belakang," ujar Sugeng kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Satu dari 5 Tahanan Polres Tapin yang Kabur Meninggal Dunia Setelah Diamankan
Keenam tahanan yang kabur, kata Sugeng, tergolong jeli. Mereka mengetahui titik buta kamera pengawas CCTV. Lokasi teralis yang digergaji tidak terpantau CCTV sehingga luput dari pengawasan petugas.
Saat ini, petugas masih menyelidiki asal gergaji yang digunakan para tahanan untuk kabur.
"Ini yang sementara kami cari tahu," singkat Sugeng.
Sugeng juga mengungkapkan, setelah berhasil melompat pagar, keenam tahanan kemudian menyusuri sungai dan sampai di salah satu desa. Dari situ, petugas menelusuri pelarian para tahanan.
"Kita telusuri jejak mereka. Selama penelusuran kami menemukan bekas tinja dan ternyata mereka mengambil alat pertanian warga," jelasnya.
Alat pertanian inilah yang kemudian digunakan para tahanan untuk melawan petugas saat disergap di dalam hutan. Alat pertanian selanjutnya dijadikan barang bukti. Mulai dari celurit hingga parang.
"Mereka juga mencuri sepatu bot hingga baju petani. Saat penangkapan mereka pun coba melawan dan terpaksa diambil tindakan tegas terukur," tambah Sugeng.
Dari total 6 tahanan yang kabur, 5 diantaranya berhasil tertangkap dan seorang lainnya masih dalam pengejaran.
Baca juga: Dikejar di Dalam Hutan, 2 Tahanan yang Kabur dari Polres Tapin Ditangkap, Tinggal 1 yang Buron
"Tinggal seorang lagi berinisial IF. Masih kita buru disekitar hutan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 6 tahanan Polres Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) kabur pada, Minggu (23/4/2023) dinihari. Dua hari setelah kabur, 5 tahanan berhasil ditangkap saat bersembunyi di hutan.
Mereka terpaksa keluar hutan karena kehausan dan kelaparan setelah bersembunyi selama dua hari. Saat penangkapan, kelima tahanan melakukan perlawanan sehingga petugas terpaksa mengambil tindakan tegas terukur.
Satu tahanan akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di Instalasi Rawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Sanggul Rantau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.