Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi TikTokter Bima Dipolisikan Usai Bikin Video "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju"

Kompas.com - 17/04/2023, 22:43 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Video TikTok milik akun @awbimaxreborn viral usai melontarkan sejumlah kritikan soal kondisi Provinsi Lampung.

Bima Yudho Saputro, pemilik akun itu, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat Lampung tidak maju-maju.

Setelah video tersebut jadi perbincangan, Bima dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Lampung oleh pengacara, Gindha Ansori Wayka.

Ia melaporkan Bima karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Baca juga: Tiktoker Bima Resmi Dilaporkan UU ITE, Keluarga Minta Pendampingan Hukum

Bermula buat video "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju"

Kasus ini bermula saat Bima mengunggah video "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju" pada 7 April 2023 di TikTok. Ada empat hal yang Bima sorot dalam video berdurasi 3 menit 28 detik itu.

Pertama, pemuda yang sedang menjalani studi di Australia ini menuturkan soal infrastruktur yang terbatas.

"Ini banyak banget di Lampung proyek-proyek pemerintah yang mangkrak. Contohnya Kota Baru, kak. Itu dari zaman gue SD sampai sekarang, gue enggak pernah dengar kabarnya lagi," ujarnya.

Menurut Bima, pemerintah pusat sebenarnya sudah mengucurkan dana ratusan miliar rupiah untuk membangun Kota Baru. Namun, kini proyek tersebut terbengkalai.

Lalu, ia juga menyorot soal banyak jalan di Lampung yang rusak.

"Gue sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung. Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 kilometer bagus, 1 kilometer rusak, terus jalan ditempel-tempel doang," ucapnya.

Baca juga: Soal Kasus UU ITE TikToker Bima, Kapolda Lampung: Kita Fokus Dulu Arus Mudik

Poin kedua, Bima menyinggung tentang pendidikan, khususnya penyaringan peserta didik yang ia pandang banyak kecurangan.

"Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin keponakannya, ini apa sih?" ungkapnya.

Dalam hal pendidikan ini, Bima juga mengkritik soal kunci jawaban Ujian Nasional (UN) yang tersebar sebelum ujian berlangsung.

Pada poin ketiga, Bima membahas mengenai tata kelola yang lemah, seperti korupsi, birokrasi tidak efisien, hukum tidak ditegakkan, dan adanya praktik suap-menyuap.

Pada paparan terakhirnya, Bima membicarakan tentang Lampung yang terlalu bergantung pada sektor pertanian.

"Tidak bisa dipungkiri, Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian, kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain. Dan kontribusinya bisa mencapai 40% lebih. Kalian bisa cek di website-nya BI (Bank Indonesia), di situ ada statistiknya dan lain-lain," tuturnya.

Dia menilai, pertanian merupakan sektor yang rentan (vulnerable).

"Kayak fluktuatif gitu, enggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu. Kadang-kadang anjlok, kadang-kadang naik gitu," jelasnya.

Baca juga: Isi Kritikan TikToker Bima alias Awbimax Reborn soal Lampung yang Dinilai Tak Maju-maju

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com