Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Tak Mampu Bisa Ajukan Keringanan Biaya Berobat di RS Ponorogo, Begini Syaratnya

Kompas.com - 12/04/2023, 06:20 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Peristiwa seorang pasien melahirkan bersama bayinya belum boleh pulang di Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo yang viral pekan lalu tidak akan terjadi bila keluarga sejak awal mengajukan keringanan biaya saat masuk ke rumah sakit.

Pasalnya beberapa rumah sakit di Ponorogo memberikan keringanan biaya perawatan dan pengobatan bagi pasien tak mampu yang tak memiliki kartu BPJS.

Namun keluarga pasien harus membawa dokumen seperti surat keterangan tidak mampu dari pemerintah desa setempat.

“Biasanya pasien yang tak mampu saat berobat membawa surat keterangan tidak mampu dari desa. Selanjutnya perawatan bagi pasien yang tidak mampu berada di kelas III,” ujar Humas RSU Muslimat Ponorogo, Turmadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/4/2023) siang.

Baca juga: Ibu dan Bayi di Ponorogo Tertahan di Rumah Sakit karena Tak Kuat Bayar Biaya Persalinan

Turmadie menyayangkan keluarga pasien ibu dan bayi memilih memviralkan masalah itu saat belum boleh dipulangkan pihak rumah sakit karena persoalan biaya.

Padahal bila sejak datang sudah menyampaikan sebagai pasien tidak mampu dan minta keringanan maka akan diproses sejak awal.

“Dari depan (awal datang) sudah meminta keringanan maka mulai pendaftaran, perawatan sampai kamar operasi akan diinfokan. Karena itu saling berkaitan. Bukan satu unit saja yang terlibat. Semua kita gerakkan kalau yang ditangani adalah pasien tidak mampu,” jelas Turmadi.

Menurut Turmadi, setelah pasien tidak mampu meminta keringanan biaya maka diusulkan melalui program dana infak karyawan. Untuk bantuan berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Bila pasien tak mampu berasal dari Kabupaten Ponorogo maka bisa dihubungkan dengan Lazisnu atau Baznas. Dengan demikian, pasien tak mampu akan mendapatkan bantuan sehingga dapat diringankan biaya perawatan dan pengobatan.

“Kami sudah sering melakukan itu. Bahkan setiap hari itu ada permintaan. Makanya bantuan tidak bisa banyak karena kami bagi dan keterbatasan danannya,” jelas Turmadi.

Ia mencontohkan seorang pasien anak yang meninggal seluruh biaya ditanggung oleh Lazisnu dan program infaq karyawan selama masa perawatan dan pengobatan.

Dengan demikian keluarga pasien tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. “Intinya kalau ada komunikasi awal maka bisa dibantu,” kata Turmadi.

Harus disurvei

Humas RS Aisyiyah Prima Iswahyudi mengatakan sejatinya warga tidak mampu sudah ditanggung BPJS Kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat. Namun bila belum memiliki kartu tersebut maka dapat dibantu dengan Lazismu ( Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah).

“Tetapi Lazismu itu dengan survei untuk mengetahui warga itu benar-benar tidak mampu atau sebaliknya. Nanti benar-benar disurvei rumahnya (pasien yang tidak mampu),” kata Prima.

Untuk besaran bantuannya, kata Prima, bisa sedikit, banyak atau bahkan semua biaya perawatan dan pengobatan dibantu dari Lazismu. Kondisi itu tergantung hasil survei dari pihak Lazismu.

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 4 Meter Muncul di Sawah, Warga Ponorogo Sempat Hentikan Aktivitas Panen Raya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com