Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Difabel Bantul Kecewa Dapat Bonus Berbeda dengan Atlet Non-difabel

Kompas.com - 17/03/2023, 08:01 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Atlet difabel di bawah binaan National Paralympic Committee (NPC) Bantul berharap ada kesetaraan dalam bonus.

Koordinator Aksi Asep Kurniawan mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Bantul terkait bonus yang diberikan kepada 62 atlet yang berlaga Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) III DIY 2022.

Adapun rinciannya Rp 6 juta untuk peraih medali emas, Rp 3,5 juta untuk medali perak, Rp 1,5 juta untuk perunggu, serta Rp 500.000 untuk atlet Peparda yang tidak meraih medali.

Baca juga: Atlet NTB Peraih Medali PON Tuntut Diangkat Jadi PNS, Sebut Pemprov Pernah Janji

Selain itu, ada bonus mereka yang ikut ajang Asean Paragames di Solo.

Namun demikian, pihaknya merasa ada diskriminasi bonus untuk atlet non-difabel yang berlaga dalam Ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2022 memperoleh bonus yang lebih tinggi.

Pada ajang Porda DIY 2022, Pemkab Bantul memberikan bonus sebesar Rp 15 juta untuk peraih medali emas, Rp 7,5 juta untuk medali perak, dan Rp 2,5 juta untuk medali perunggu.

"Apresiasi Pemerintah Kabupaten Bantul belum tercermin kesetaraan yang diberikan kepada atlet difabel. Hal ini terlihat dari diskriminasi dan pembedaan dalam hal pemberian bonus," kata Asep kepada wartawan di Bantul. Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Jatim Bidik 21 Medali Emas di Peparnas Papua, 71 Atlet Difabel Siap Bertanding

Apalagi, di daerah lain seperti Kulon Progo dan Gunungkidul tidak ada perbedaan. Bahkan, lebih banyak yang diberikan dibanding dengan Bantul.

Asep mengatakan, Bantul meraih gelar juara umum ketiga kalinya dalam Peperda.

"Karena itu, NPC Bantul menuntut kesetaraan hak atlet difabel Bantul," kata dia.

Ketua NPC Bantul Yulianto menambahkan, Bantul juga sudah memiliki regulasi tentang difabel, yakni Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemenuhan Hak-Hak Difabel yang setara.

"Kami menuntut hak untuk disetarakan dengan atlet non-difabel. Kami sudah berjuang semaksimal mungkin untuk Kabupaten Bantul, dan hasilnya sudah nyata. Kami juara umum untuk yang ketiga kalinya," kata dia.

"Mengapa Pemerintah Kabupaten Bantul masih membedakan kami dengan atlet non-difabel?" ucap Yulianto

Pihaknya hari ini menggelar aksi mendatangi gedung Pemkab Bantul dan kantor DPRD Bantul menuntut kesetaraan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budi Raharja menyampaikan, kesetaraan upaya ini akan menjadi perhatian dari Pemkab Bantul.

Namun demikian, karena APBD sudah berjalan dan bonus sudah diberikan sehingga ke depan akan diperhatikan.

Nantinya akan ada tim dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga untuk melakukan kajian penyetaraan.

"Ada tim dan Disdikpora sudah mendesain berikutnya nanti ada kesetaraan dalam pemberian bonus. Upaya itu sudah dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah sebagai respon keseataraan bonus atlet difabel dan non-difabel yang harus diterima," kata Sekda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com