Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Korban Longsor Natuna, 12 Orang Tewas dan 43 Hilang

Kompas.com - 08/03/2023, 10:42 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com-Pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, masih terus berlangsung.

Juru Bicara Tim Gabungan Tanggap Bencana Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur Patli Muhammad mengatakan, berdasarkan update data pencarian per tanggal 7 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, korban meninggal menjadi 12 orang.

Sedangkan masyarakat yang hilang menjadi 43 orang.

"Yang kritis tinggal tiga orang, dua dirawat di rumah sakit yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Sementara satunya lagi dirawat di RSUD Natuna," kata Patli melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Bencana Longsor di Natuna, Kepala BNPB Pastikan Bantuan Pengungsi Tersalurkan

Untuk masyarakat terdampak, hingga saat ini masih di pengungsian, yakni 219 orang di gedung PLBN Serasan, 215 orang di Puskesmas Serasan, 500 orang di Masjid Alfurqon dan 282 orang di gedung SMAN 1 Serasan.

"Jadi total seluruhnya 1.216 orang dan rumah yang tertimbun sebanyak 27 unit," pungkas Patli.

Berikut identitas korban tewas:

1. Abdul Kadir Bin Jakpar Sulaikan berusia 70 tahun

2. Darman Bin Kantur berusia 70 tahun

3. Rianti berusia 27 tahun

4. Anak dari Rianti laki-laki berusia 5 tahun

5. Abdullah berusia 64 tahun

6. Fadil berusia 10 tahun

7. Susi Rianti

8. Erna

9. Delta Yuharni

10. Juhaima

11. Murni AB

12. Masriyanti

Baca juga: TNI AL Siagakan 4 Kapal Perang untuk Kirim Bantuan bagi Korban Longsor di Natuna

Sementara untuk masyarakat yang dinyatakan hilang atau masih dalam pencarian sebanyak 43 orang, di antaranya:

1. Hasmarullah

2. Fani

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com