BELITUNG, KOMPAS.com-Rencana pembangunan pusat kremasi jenazah atau krematorium di Desa Dukong, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung gagal dilaksanakan karena adanya penolakan kelompok warga.
Beberapa kali pertemuan dilakukan terkait masalah itu, tapi belum menghasilkan kesepakatan.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan mediasi seandainya pihak yayasan masih berkeinginan meneruskan pembangunan krematorium.
"Tokoh-tokoh masyarakat dan warga setempat diberikan informasi dan jika perlu diajak untuk melihat operasional krematorium di tempat lain," kata Isyak saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Isyak tidak memastikan apa saja poin yang menjadi penolakan warga terkait pembangunan krematorium.
Dugaan sementara hanya soal sosialisasi dan komunikasi yang belum tepat.
"Kalau ingin meneruskan, maka kami berharap ada sosialisasi lebih lengkap dan komprehensif agar masyarakat setempat menjadi lebih mengetahui secara rinci apa itu krematorium, seperti apa teknis operasionalnya, dampaknya dan lainnya," ujar Isyak.
Menurut Isyak, pembangunan krematorium dibutuhkan untuk masa sekarang dan ke depan seiring upaya untuk menjaga kebutuhan, imbas keterbatasan lahan pekuburan dimasa mendatang.
"Kami menanti keputusan yayasan terkait, apakah akan tetap meneruskan rencana atau tidak," ujar Isyak.
Baca juga: Menengok Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah yang Berdiri sejak 1975
Tercatat sudah dua kali pertemuan digelar terkait rencana pembangunan krematorium.
Pada pertemuan kedua yang dihadiri berbagai pihak, 28 Februari 2023 warga tetap menyatakan penolakan.