Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Dua Mayat Ditemukan Mengapung di Rawa Pening

Kompas.com - 07/03/2023, 09:11 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Dalam sehari, pada Minggu (5/3/2023) dua mayat ditemukan mengapung di Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Namun, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

Kapolsek Ambarawa Polres Semarang AKP Abdul Mufid mengatakan korban pertama bernama Subadi (63), warga Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.

"Saksi yang menemukan bernama Kristanto (63) yang hendak mencari ikan di Rawa Pening," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Penemuan Jasad Bayi di Sungai Gegerkan Warga Tapin

"Dari hasil keterangan beberapa saksi dan keluarga korban, diketahui bahwa Subadi ini memang setiap hari bekerja sebagai nelayan di Rawa Pening. Almarhum melakukan kegiatan rutin mencari ikan dengan berangkat dari rumah sore hari pukul 16.00 WIB dan pulang esok harinya sekitar jam 06.00 WIB," ungkapnya.

Mufid mengatakan Kristanto menemukan mayat Subadi sekitar pukul 07.00 WIB, saat hendak menuju karamba miliknya.

"Mayat ditemukan dekat karamba milik korban. Selanjutnya saksi kembali ke Desa Bejalen untuk meminta bantuan warga serta melaporkan kepada Polsek Ambarawa untuk evakuasi jenazah," jelasnya.

Menurut Mufid, setelah dilakukan pemeriksaan oleh unit Inafis Polres Semarang dan tim medis dari Puskesmas Ambarawa, tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh korban.

"Untuk mayat langsung diserahkan kepada keluarga karena tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dengan diperkuat surat pernyataan dari keluarga korban," paparnya.

Lebih lanjut, saat melayat almarhum Subandi sekitar pukul 14.30 WIB, dirinya mendapat laporan dari saksi Bejo, ada penemuan mayat lain yang mengapung.

"Pak Bejo ini hendak mengambil pakaian Subadi yang tertinggal di karamba, dalam perjalananya melihat ada mayat yang mengapung yang berjarak kurang lebih 300 meter dari penemuan jenazah pak Subadi," paparnya.

Baca juga: Identitas Jasad Tergantung di Wana Wisata Semirang Masih Misteri, Polisi Ungkap Ciri-cirinya

Namun mayat kedua ini tidak dikenali oleh warga Bejalen.

"Disimpulkan awal tidak ditemukan tanda kekerasan dan tidak ada identitas pada jenazah, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Ambarawa," kata Mufid.

Korban tenggelam tanpa identitas tersebut berciri-ciri mengenakan kaos lengan 3/4 berwarna kombinasi krem, merah, abu-abu dengan tulisan Senam Sehat Indonesia Kab. Semarang.

"Selain itu celana pendek warna hitam, umur sekitar 35-40 tahun, tinggi 155 sentimeter, terdapat bekas jahitan pada lengan bagian atas, jari telunjuk kaki kiri terdapat bekas jahitan amputasi dan paha sebelah kiri terdapat bekas jahitan," paparnya.

Dia menyampaikan kepada masyarakat apabila merasa mengetahui ataupun merasa kehilangan saudara atau rekan dengan ciri tersbut untuk mendatangi Polsek Ambarawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com