Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan dan Angin Kencang Landa Beri Dampak Parah di Kendari, 1 Warga Tewas Tertimpa Pohon

Kompas.com - 06/03/2023, 10:09 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Sejumlah pohon tumbang di jalan jalan dalam kota Kendari, usai diterpa angin kencang disertai hujan deras dan petir pada Minggu (5/3/2023) petang.

Akibatnya, sejumlah rumah dan lapak pedagang rusak diterjang angin kencang. Selain itu, menara kantor Wali Kota Kendari rusak dan atap kantor camat Kadia, Kota Kendari juga diterbangkan angin.

Dampak lain dari bencana alam itu, beberapa titik di wilayah kota Kendari mengalami pemadaman listrik akibat tiang listrik roboh diterjang angin kencang dan hujan deras.

Baca juga: Angin Kencang Landa Konawe, Seorang Karyawan Tambang Tewas Tertimpa Dahan Pohon Beringin

Pohon tumbang hingga menutup badan jalan menyebabkan banyak akses jalan tak bisa dilalui, sehingga membuat macet di sejumlah ruas jalan utama di kota Kendari.

Dilaporkan satu orang warga berjenis kelamin perempuan tewas usai rumahnya tertimpa pohon di kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.

"Korban meninggal dunia tertimpa pohon tersebut adalah perempuan berinisial M, diperkirakan berusia sekitar 58 tahun. Korban warga di Kelurahan Wutulondo, Kecamatan Puuwatu,” kata Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Faturrahman.

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekot) Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih keliling untuk memastikan kondisi dan sekaligus mendata kerusakan akibat bencana tersebut.

"Hampir semua wilayah kota terdampak. Ada atap kantor camat Kadia diterbangkan angin, listrik masih padam, masih gelap kota ini," ungkap Sekot Kendari kepada kompas.com.

Terkait warga yang dilaporkan tewas akibat rumahnya tertimpa pohon, Ridwansyah menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan verifikasi apakah memang akibat pohon tumbang atau karena kaget dan sakit setelah rumahnya ditimpa pohon tumbang.

Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir-Angin Kencang di Sebagian Jakarta, Depok, Bogor

"Lurahnya sudah saya suruh data dan periksa kebenaran informasinya dulu ya," terangnya.

Penjelasan BMKG Kendari

Kepala Stasiun Maritim dan Klimatologi Sultra, Sugeng Widarko mengungkapkan bahwa hujan deras disertai petir dan angin kencang karena terdapat perlambatan kecepatan angin dan konvergensi (berkumpulnya massa udara basah) di atas wilayah Sultra.

"Ditambah kondisi kelembaban lapisan udara atas serta labilitas udara yang cukup tinggi di wilayah Sultra," ujarnya.

Sementara itu, Risma, salah satu warga kota Kendari mengaku panik saat angin kencang dan hujan deras disertai petir melanda.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Mobil Berpenumpang Ibu Hamil di Tanjungpinang

Saat kejadian, ia bersama keluarganya tengah berkunjung di salah satu restoran di kawasan Teluk Kendari.

Ia menuturkan baru pertama kali melihat angin kencang dan hujan seperti badai. Risma menuturkan, kondisi di lokasi seperti atap restoran diterbangkan angin.

"Saya kira mau terangkat semua mi seng seng tempatku berteduh di dapurnya tadi,listrik juga mati di sana. Baru ranting ranting pohon jatuh mi, sampai saya sesak dan kejadiannya selama setengah jam begitu,' ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com