Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Tambang Emas Ilegal di Riau, 66 Rakit Dihancurkan, Tak Ada yang Ditangkap

Kompas.com - 24/02/2023, 11:32 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Aparat gabungan turun tangan menertibkan tambang emas ilegal, di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Penertiban tambang emas ilegal ini, dilakukan tim gabungan Polres Inhu, Polsek Peranap dan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Inhu.

Namun, dari 66 unit rakit tambang emas yang ditemukan, tak ada satu pun pelaku yang berhasil ditangkap petugas.

Baca juga: 2 Pelaku Tambang Ilegal di Sungai Kampar Riau Ditangkap Polisi

Kapolres Indragiri Hulu (Inhu), Riau, AKBP Dody Wirajaya mengatakan, penertiban tambang emas ilegal dilakukan pada Rabu (22/2/2023), sekitar pukul 14.00 WIB.

Petugas gabungan dikerahkan sebanyak 65 orang ke areal PT Bukit Asam, Desa Semelinang Tebing, Kecamatan Peranap, Inhu.

Untuk sampai ke lokasi, petugas harus jalan kaki sejauh 1,5 kilometer, karena tidak ada akses roda empat.

"Dalam operasi tersebut, tim menemukan 66 rakit tambang emas ilegal," sebut Dody dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Lalu, kata dia, petugas menghancurkan atau memusnahkan 66 rakit dengan cara dibakar dan merusak mesin yang digunakan untuk mengambil emas secara ilegal.

 

Namun, tidak satu pun pelaku ditangkap petugas.

"Ketika tim tiba di lokasi, para penambang sempat melarikan diri ke dalam hutan dan semak belukar meski sudah diburu," sebut Dody.

Selain musnahkan 66 unit rakit, diamankan juga empat unit sepeda motor, peralatan untuk membuat rakit, serta barang lainnya sebagai bukti tindak pidana penambangan liar.

"Aktivitas tambang emas ilegal ini terungkap berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Inhu. Kasus ini terus ditindaklanjuti, pelaku yang terlibat masih terus diburu," kata Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com