Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Minta Egianus Kogoya Segera Menyerahkan Diri, daripada Ada Tindakan Penegakan Hukum"

Kompas.com - 20/02/2023, 14:44 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MIMIKA, KOMPAS.com - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa meminta Egianus Kogoya dan kelompoknya segera menyerahkan diri dan melepas Pilot Susi Air Philip Mark Merthens.

Pangdam menegaskan, cepat atau lambat penegakan hukum akan dilakukan apabila Egianus Kogoya tidak segera menyerahkan diri.

Baca juga: Melacak Jejak KKB Egianus Kogoya, Temuan Sepucuk Surat hingga Kamera DSLR

"Saya minta, khususnya kepada kelompok-kelompok Egianus Kogoya agar segera menyerahkan diri, itu lebih baik dari pada nanti akan ada tindakan-tindakan penegakan hukum yang akan diambil oleh TNI-Polri," ujarnya di Mimika, Senin (20/2/2023).

Ia mengakui saat ini TNI-Polri masih mengedepankan upaya negosiasi untuk bisa menyelamatkan Kapten Philip.

Menurut dia, langkah tersebut terus menunjukan perkembangan walau secara rinci belum disampaikan ke media.

Baca juga: Takut Disandera oleh KKB Egianus Kogoya, 10 Pekerja Bangunan Jalan Kaki 2 Hari, Dievakuasi oleh TNI

"Upaya yang saya sampaikan kemarin masih tetap dilakukan dan kita melihat ada progres yang baik, namun antisipasi dari proses yang kita sedang jalankan, tetap kita lakukan. Segala kemungkinan langkah-langkah yang kita ambil sudah kita perhitungkan dengan teliti dan prioritas kita adalah keselaamatan dari pilot," kata dia.

Pangdam saat ini masih menunggu hasil komunikasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak dengan kelompok Egianus Kogoya.

"Jadi komunikasi sudah agak sedikit terbuka dengan pihak mereka, saya apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh para tokoh agama, tokoh adat, namun kita masih menunggu hasil yang nyata," sambung Saleh.

Sebelumnya diberitakan KKB Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Mereka juga membawa pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Mertens.

Tiga hari sebelum itu, ternyata kelompok tersebut juga telah melakukan pengancaman pada 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro, Sabtu (4/2/2023). 

Belasan pekerja tersebut akhirnya berhasil dievakuasi, namun keberadaan Kapten Philip hingga kini belum diketahui.

Sempat beredar video dan foto Egianus Kogoya mengklaim menyandera Kapten Philip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com