Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jadi Kado Ulang Tahun Kota Solo Ke-278

Kompas.com - 17/02/2023, 19:16 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Hari jadi Kota Solo ke-278 tahun yang jatuh pada Jumat (17/2/2023), menjadi momen yang mungkin tidak dilupakan warga Kota Bengawan.

Pasalnya, momen yang seharusnya penuh kegembiraaan malah diisi dengan penanganan banjir. Diketahui, 16 Kelurahan di 4 Kecamatan, terdampak banjir. Bahkan hanya menyisakan 1 kecamatan yang bebas banjir.

Total 21.846 warga yang terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 4.440 warga di antaranya mengungsi di bangunan Sekolah Dasar (SD), dan Kantor Kelurahan.

Baca juga: Waspda, Kota Solo Siaga Merah Bencana Banjir Selama 2 Hari ke Depan

Banjir kali ini bahkan lebih parah dibandingkan tahun 2007 lalu. Pasalnya, banjir melumpuhkan sejumlah kegiatan masyarakat di sejumlah titik permukiman.

"Hari ini dampaknya paling besar dibandingkan 2007 ini. Biarpun yang terkena itu hanya titik-titik sedikit wilayahnya. Tetapi dampaknya sangat tinggi karena kepadatan penduduk," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, Jumat (17/2/2023).

Banjir sudah terjadi sejak Kamis (16/2/2023) siang, akibat hujan deras yang mengguyur selama hampir 8 jam.  Selain itu juga dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM). Kondisi ini diperparah dengan pompa air yang tak maksimal, di sejumlah wilayah.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang ditemui setelah upacara hari jadi Kota Solo ke-278 tahun, mengaku tidak siap dengan adanya kejadian tersebut.

"Banjir ini kami pantau terus. Kita pantau terus juga limpahan air dari Waduk Wonogiri. Habis ini saya juga nanti langsung muter ke beberapa lokasi," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Jumat (17/2/2023).

"Saya sudah komplain ke BBWS, tapi nanti akan segera ditindaklanjuti kiriman limpahan air dari Wonogiri itu. Ya, hendaknya koordinasi dulu tapi enggak apa-apa, nanti kami antisipasi lagi," lanjutnya.

Meskipun, tak siap dengan kado kiriman banjir itu, Gibran memastikan penanganan banjir akan dilakukan secara maksimal. Salah satunya dengan memberdayakan bangunan untuk posko banjir. Seperti SD Kalangan, SD Dadapsari, SD Gandekan, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SD Negeri Wiro Paten, SD Muhammadiyah 18 dan SD Negeri Joyotakan.

"Yang jelas kita pastikan di tempat-tempat pengungsian untuk bahan-bahan, makanan, obat-obatan tersedia semua," katanya.

"Sekolah-sekolah, kelurahan-kelurahan kami gunakan semua untuk pengungsian, yang di jalan-jalan karena belum mendapat tempat. Tapi yang jelas di tempat-tempat yang sudah kita sediakan semuanya sudah lengkap dengan air bersih, makan, minum dan obat-obat," katanya.

Selain itu, di hari ulang tahun Kota Solo kali ini. sejumlah sekolah pun terpaksa memberlakukan pembelajaran online atau daring 

"Rumah atau sekolahnya digunakan pengungsian kita izinkan untuk PJJ. Kita permudah yang terkena banjir termasuk gurunya, juga diizinkan untuk PJJ," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rienetta, Jumat (17/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com