Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Bantuan Banjir Dikeluhkan Warga Kota Solo, Gibran: Segera Kami Penuhi

Kompas.com - 17/02/2023, 15:58 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Banjir yang merendam 16 Kelurahan di Kota Solo, Jawa Tengah. Warga mengeluhkan lambatnya penyaluran bantuan pelengkap selama di pengungsian.

Keluhan warga ini langsung disampaikan ke Wali Kota Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung di Posko Pengungsian SD Negeri Joyotakan, pada Jumat (17/2/2023).

Bantuan yang diharapkan warga saat ini yakni makanan, air bersih, perlengkapan bayi, selimut, hingga obat-obatan.

Baca juga: Gibran Cek Kondisi Warga yang Mengungsi karena Banjir di Solo

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, pada Jumat (17/2/2023) pagi, terdapat 21.846 jiwa terdampak banjir dengan total 16 kelurahan dan 4 kecamatan.

Sedangkan, warga yang mengungsi mencapai 4.440 orang, terbagi di berbagai kampung di Kota Bengawan ini.

Melihat banyaknya, keperluan warga dan jumlah yang mengungsi. Gibran mengatakan akan berkoordinasi dengan semua jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, untuk penanggulangan banjir tahun ini.

"Nanti segera kami penuhi ya logistiknya ya," kata Gibran Rakabuming Raka, setelah melakukan peninjauan disejumlah titik, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Kota Solo Tergenang Banjir, Gibran: Sekolah dan Kantor Kelurahan Jadi Posko Pengungsian

Selama pengecekan ini, Gibran menjelaskan sejumlah titik terendam banjir, dengan kondisi rumah mencapai tinggi 1,5 sentimeter.

"(Keluhan warga), ada popok bayi, yang lain-lain juga. Banyak. Semua sudah dicek. Yang paling parah disini (Kelurahan Joyotakan)," kata Gibran

Terkait kendala, warga yang belum dievakuasi karena kurangnya perahu karet. Lanjut Gibran, pihaknya akan mengusahakan penambah perahu karet.

"Ditunggu dulu ya. (Perahu karet) Iya, biar diurus BPBD," jelasnya.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka melakukan pengecekan di SD Negeri Joyotakan, yang menjadi posko pengungsian warga.

Tampak Gibran langsung  menemui warga yang mengungsi. Sembari, menanyakan kondisi rumah dan kesehatan warga.

Setelah mendengar keluhan warga secara langsung, Gibran langsung mengarah petugas gabungan dari desa, BPBD dan relawan untuk melakukan pengulangan bencana lebih cepat

"Banyak titik banjir di kelurahan, semoga segera surut. Kita pastikan semua pompa air nyala. Kita pastikan tidak ada warga yang sakit atau apa mengalami kesusahan atau kesulitan selama masa-masa bencana," janji Gibran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com